Dikaitkan di Persidangan Anas, HMI Desak JPU dan Kompas Minta Maaf

Dikaitkan di Persidangan Anas, HMI Desak JPU dan Kompas Minta Maaf

- detikNews
Rabu, 24 Sep 2014 13:56 WIB
Foto: Rois Jajeli
Surabaya - Puluhan mahasiswa tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) se Surabaya menggelar aksi di depan kantor Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Timur.

Dalam aksinya, mereka menuntut jaksa penuntut umum (JPU) maupun Harian Kompas edisi 12 September 2014 yang memuat berita tentang 'Saksi-saksi persidangan Anas Urbaningrum adalah komplotan HMI' untuk dicabut dan meminta maaf ke instutusi HMI sebagai organisasi independen.

"Kami menuntut JPU tidak mengaitkan antara HMI dengan persidangan Anas. Dalam garis organisasi antara Anas dengan HMI itu sudah berbeda," ujar Hafid Hamzah, korlap aksi, Rabu (24/9/2014).

Ia mengatakan, HMI adalah organisasi independen dan meminta JPU bekerja secara profesional tanpa intervensi. Dan mengimbau kepada majelis hakim untuk mengadili dan memvonis kasus tersebut dengan seadil-adilnya tanpa terpengaruh opini masyarakat maupun intimidasi dari pihak manapun.

"Kami juga menuntut kepada Harian Kompas untuk mengklarifikasi statmen pada hari Jumat 12 September, bahwa saksi Anas adalah komplotan HMI. Kita bukan komplotan, karena Anas dengan HMI itu berbeda," tegasnya.

Hafid menegaskan, jika sampai 1 x 24 jam tidak ada tanggapan dan permintaan maaf dari Kompas yang ada di Surabaya maupun di Jakarta ke HMI, pihaknya akan mendemo kantor Kompas.

"Kalau tidak ada klarifikasi selama 1 x 24 jam, kami akan datangi kantor Kompas di Surabaya," tegasnya.

Dalam aksinya, massa sempat memblokir jalan raya A Yani. Selain itu, mereka juga membakar ban sepeda motor di depan pintu gerbang kantor Kejaksaan Tinggi.

Namun aksi bakar ban tersebut dihentikan, setelah perwakilan pendemo keluar dari pertemuan dengan perwakilan petugas kejaksaan di kantor Kejati Jatim.

(roi/fat)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.