Bu Risma, Warga dan Siswa Tambak Asri Butuh Jembatan untuk Menyeberang

Bu Risma, Warga dan Siswa Tambak Asri Butuh Jembatan untuk Menyeberang

- detikNews
Senin, 22 Sep 2014 09:03 WIB
Foto: Zainal Effendi
Surabaya - Bila tiap pagi anak-anak yang sekolah diantar jemput oleh orangtuanya baik naik sepeda motor atau mobil, tapi tidak bagi ratusan siswa-siswi SDN Dupak V Surabaya.

Mereka tiap berangkat dan pulang sekolah harus rela menyeberangi sungai menggunakan kapal kecil yang pengoperasiannya menggunakan tenaga manusia, yang ditarik menggunakan kawat seling.

Dari pantauan detikcom, warga sekitar dan para siswa SDN Dupak V tiap hari harus mengeluarkan biaya Rp 500 tiap kali menyeberang. Jadi dalam sehari menghabiskan uang Rp 1.000 tiap kali menyeberang saat berangkat dan pulang dari sekolah. Para siswa yang berasal dari Tambak Asri harus menyeberang sungai menuju sekolah di kawasan Lasem.

Tak hanya menyeberang dengan kapal, mereka juga harus bertahan dengan bau kurang sedap di sungai. Sungai di bawah jembatan tol ini selain kotor dan bau, juga banyak bangunan semi permanen berjejer-jejer.

Di Lokasi, terdapat 7 kapal nambang yang bisa digunakan para siswa dan warga setempat untuk menyeberang. Untuk sekali menyeberang, para siswa dan warga harus saling berdesakan di tengah kapal agar kondisi kapal tidak miring.

"Tiap hari mas. Tiap nyeberang Rp 1.000," kata Rudi, siswa SDN Dupak V kepada detikcom, Senin (22/9/2014).

Siswa yang duduk di kelas 3 ini mengungkapkan, untuk menyeberang sungai ada jembatan yang sudah dibangun namun lokasinya jauh. Selain itu, harus memutar dan butuh waktu sekitar 30 menit untuk mencapai lokasi sekolah.

Selain siswa, transportasi yang sudah ada sejak lama ini juga dimanfaatkan warga khususnya ibu rumah tangga untuk belanja di Pasar Lasem.

(fat/fat)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.