Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengatakan, tidak hanya jerigen kosongan saja yang dibagikan, tapi beserta isinya (air).
"Silahkan daerah-daerah memanfaatkan jerigen tersebut untuk kepentingan warga yang mengalami kekeringan," katanya, Sabtu (20/9/2014).
Gubernur yang biasa disapa Pakde Karwo ini menerangkan, selain menyebarkan 30.000 jerigen ukuran 30 liter, pemprov juga menyiapkan tandon air berkapasitas 2.200 liter sebanyak 3.000 unit tandon.
"Pemprov hanya menyiapkan sarananya saja. Untuk teknisnya silahkan pemerintah kabupaten yang mengaturnya," tuturnya.
Soekarwo berharap, pemerintah kabupaten lebih proaktif untuk menginventarisir kebutuhan air di wilayahnya masih-masing, yang disesuaikan dengan sarana yang ada.
"Dengan cara seperti ini, diharapkan kesulitan air dapat teratasi," tuturnya sambil menambahkan, upaya tersebut memang dinilai belum maksimal. Namun diharapkan pemkab juga ikut mengucurkan dana untuk mengatasi kekeringan.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Musim kemarau panjang di Jawa Timur mengakibatkan 642 desa yang tersebar di 22 kabupaten mengalami kekeringan.
Pemprov Jatim menyiapkan anggaran sekitar Rp 3 miliar untuk droping air bersih yang dimulai sejak 15 September hingga 15 Oktober.
Pemprov Jatim juga mengucapkan terima kasih pada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), yang ikut membantu jet pump untuk membantu pengadaan air bersih.
(roi/bdh)