"Temen-temen menilai ada perbedaan dalam pemberian dana hibah untuk pengembangan organisasi LSM dan Ormas," ujar Jubir PLO Nasirudin di sela aksinya, Selasa (16/9/2014).
LSM dan ormas yang tergabung dalam PLO ini rata-rata diisi oleh aktivis '98. Katanya, meski sudah berdiri tapi sampai sekarang tidak mendapat perhatian seperti dana hibah Rp 30 juta per tahun.
"Bakesbang memberikan dana hibah Rp 30 juta per tahun. Tapi nggak tahu LSM mana saja yang mendapatkan dana hibah itu," tuturnya.
Ia menambahkan, pemerintah juga dinilai pilih kasih. Pasalnya, Kamar dagang Indonesia (Kadin) mendapatkan suntikan dana hingga Rp 20 miliar per tahun
"Kita juga pertanyakan dana Rp 20 miliar ke Kadin itu untuk apa," tandasnya.
(roi/fat)