Pemadaman dilakukan dengan cara menutup menggunakan 25 lembar seng. Namun upaya petugas dibantu warga ini sama sekali tak membuahkan hasil. Sebab seluruh seng meleleh akibat terbakar api. Bahkan kobaran api bertambah besar.
Menurut Koordinator Pengawas Jaringan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (Sutet) wilayah Madiun, Nur Hadi, bahwa semburan api dari sumur pompa milik Karno berada di bawah kabel sutet. Dirinya khawatir jika suhu panas semburan api melampaui batas normal, maka akibatnya bisa memutuskan kabel. Dan jika ini terjadi maka aliran listrik se-Jawa Bali bisa padam.
"Saat ini kondisi suhu kabel jaringan sutet masih dalam batas normal. Namun kita selalu standby serta terus mengupayakan pemadaman semburan api," ujar Nur Hadi di lokasi semburan api, Selasa (9/9/2014).
Sebelumnya pihak PLN juga sudah melakukan pemadaman api dengan menggunakan alat pemadam kebakaran tabung gas CO2 seberat 25 kg. Namun, api juga belum padam.
Sumur mikik Karno, warga Dusun Sidorejo Desa Sidolaju Kecamatan Widodaren Ngawi tiba-tiba mengeluarkan semburan api dan lumpur, Senin (8/9) pagi setelah sejumlah warga baru saja memperbaiki untuk memperdalam sumur yang kering akibat kemarau.
Belum diketahui apa penyebab munculnya kobaran api dari dalam sumur tersebut. Pasalnya hingga saat ini belum ada petugas yang bisa memberikan pernyataan resmi seputar kejadian tersebut.
(fat/fat)