Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Mojokerto, Sulistyowati membenarkan jika serangan hama wereng, sejak bulan Juli lalu telah terjadi di Kecamatan Mojoanyar, Bangsal dan Mojosari. Para petani mengeluhkan, sebagian besar tanaman padi mereka yang mulai menguning (jelang produksi bulir padi), tiba-tiba mati dan mengering.
"Lahan yang terserang setidaknya 75 hektar di 3 kecamatan itu. Jadi, hama wereng ini menggigit bagian batang padi, lalau menyerap titik sari tumbuh sehingga tidak mampu memroduksi bulir padi," kata Sulis kepada wartawan, Kamis (4/9/2014).
Untuk mencegah meluasnya serangan hama ini, Sulis mengaku telah membagikan obat semprot pembasmi wereng kepada para petani di 3 kecamatan tersebut.
"Sudah ada langkah pembasmian, obat-obatan generik ini sudah kita berikan kepada para petani di Kecamatan Mojoanyar, Bangsal dan Mojosari," ungkapnya.
Dari catatan Dinas Pertanian hingga tahun 2014, Sulis menuturkan, luas lahan produktif tanaman padi di Kabupaten Mojokerto mencapai 27.535 hektar. Lahan tersebut tersebar di Kecamatan Trowulan, Puri, Mojosari, Bangsal, Mojoanyar, Gondang, Pacet, Jatirejo, Sooko, serta wilayah utara Sungai Brantas.
"Hasil produksi gabah musim tanam pertama kita targetkan 334.584 ton, naik 19.984 ton dari tahun 2013. Agar bisa tercapai, kami minta kepada semua petani agar bekerjasama dengan pengamat hama dan PPL (petugas pengawas lapangan) untuk mencegah meluasnya serangan wereng," pungkasnya.
(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini