Dugaan tersebut didasarkan pada kesamaan jenis kelamin, perkiraan waktu mayat bocah tersebut tewas yakni dua minggu yang tidak berselang jauh dengan waktu penculikan Amira. Hal itu dikuatkan hasil penyelidikan menggunakan anjing pelacak.
"Jadi tadi anjing pelacak mengendus sandal terduga pelaku penculikan yang tertinggal di rumah korban. Dari situ ternyata, anjing mengarah ke lokasi penemuan mayat dan kemudian ke depan rumah korban. Ini membuktikan bahwa pelaku penculikan pernah ke kedua lokasi tersebut," kata Kasat Reskrim Polres Pasuruan AKP Bambang Sugeng, Minggu (31/8/2014).
Meski demikian polisi tidak berani mengambil kesimpulan karena kedua orang tua Amira, Mulyaningsih (29) dan Umar (32) tidak mengakui mayat bocah tersebut sebagai anaknya.
"Kedua orang tua Amira sudah kami perlihatkan jenazah saat di RSUD dr R Soedarsono, tapi mereka menyangkal. Ibu Amira bilang dia bukan Amira. Amira masih hidup. Jadi kami harus melakukan tes DNA," jelas Bambang.
Pihaknya sudah mengambil mengambil sampel darah dari orang tua Amira dan jenazah bocah perempuan tersebut, jenazah pun sudah diotopsi di RS Bhayangkara, Porong Sidoarjo, dan sudah dimakamkan di Pemakaman Umum Purutrejo II.
"Kami sudah lalukan tes DNA mayat bocah itu dengan ibu Amira.
Hasilnya bisa sebulan karena dibawa ke Mabes Polri," ujar Bambang.
Seperti diberitakan, sosok mayat bocah perempuan diperkirakan berusia 5 - 10 tahun ditemukan di kebun pisang Jalan Wahidin Sudirohusodo Selatan Gang III, Kota Pasuruan, pukul 10.30, Jumat (29/8). Penemuan mayat yang sudah membusuk dengan kondisi kepala terpisah dari badan tersebut menggegerkan warga.
Sementara itu pada Rabu (13/8/) lalu, seorang bocah bernama Amira Sintya Ramadan (5) dilaporkan telah diculik oleh orang tidak dikenal saat tidur sendirian di ruang tamu rumah kakeknya, di Kelurahan Petamanan, gang 12 RT 2 RW4 Kecamatan Panggungrejo. Saat kejadian, sang kakek, Mulyono (58) sedang ke dapur untuk menggoreng kerupuk.
Menurut sejumlah saksi mata, orang yang menculik Amira membawa sepeda angin memakai baju batik warna hijau. Sandal jepit diduga milik pelaku tertinggal di depan rumah Mulyono. Hingga saat ini putri pertama pasangan Mulyaningsih (29) dan Umar (32) itu belum diketahui nasibnya.
(bdh/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini