Tak Terima Anak Diludahi, Seorang Bapak Lapor Polisi

Tak Terima Anak Diludahi, Seorang Bapak Lapor Polisi

- detikNews
Kamis, 28 Agu 2014 05:31 WIB
Surabaya - Orang tua mana yang rela anaknya dianiaya orang. Tak terima jika anaknya dianiaya dan diludahi, Adi Priyo Semodo alias Ganton melapor ke polisi. Yang dilaporkan adalah orang tua dari teman anaknya.

"Awalnya saya mau kasus ini diselesaikan secara kekeluargaan. Tetapi tidak ada itikad baik dari mereka sehingga saya harus melapor ke polisi," kata Ganton kepada wartawan, Kamis (28/8/2014).

Ganton menceritakan, kasus ini berawal saat anaknya, Gani, bertengkar dengan seorang teman sekolahnya pada Jumat (22/8/2014). Bocah 10 tahun itu bersekolah di SDN Kertajaya dan duduk di kelas 5. Namun pertengkaran itu dilerai teman lain dan sudah didamaikan oleh wali kelas.

Saat pulang sekolah, Gani dimarahi ibu temannya tersebut. Atas sikap ibu teman Gani itu, Ganton masih menganggapnya wajar, menerima, dan memaklumi. Namun keesokan harinya, Ganton kaget saat dilapori anaknya jika anaknya telah dianiaya ANT, ayah dari temannya.

"Rupanya ayah teman anak saya tak terima. Dia meremas lalu memelintir tangan anak saya. Tak hanya itu, pipi anak saya diludahi hingga anak saya menangis. Banyak yang melihatnya saat itu," lanjut pria 40 tahun tersebut.

Warga Darmo Permai itu mengaku sudah melaporkan kejadian itu ke pihak sekolah. Dan pihak sekolah pun sudah mencoba memediasi. Namun tetap tak ada permintaan dari ANT. "Karena tak ada respon, saya pun akhirnya melapor ke polisi," ujar Ganton.

Ganton menambahkan, laporan itu sudah diterima Polrestabes Surabaya dengan nomor laporan STTLP/1353/B/VIII/2014/Jatim/RestabesSBY tertanggal 27 Agustus 2014.

Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Sumaryono membenarkan adanya laporan itu. "Kami masih pelajari kasusnya. Kami masih meminta keterangan dari para saksi terkait dengan laporan itu," ujar Sumaryono. (iwd/iwd)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.