"Beberapa waktu lalu kami memang menerima surat elektronik dari The City Mayors Foundation (CMF). Isinya menerangkan tentang terpilihnya ibu walikota sebagai salah satu nominator dari 26 walikota terbaik di dunia," ujar Kepala Bagian Kerjasama Pemkot Surabaya, Ifron Hady Susanto, Rabu (20/8/2014).
CMF merupakan yayasan non komersial yang didirkan pada 2003 dengan tujuan mendukung, mendorong, serta memfasilitasi pemerintah daerah di seluruh dinia dalam penerapan sistem pemerintahan yang baik.
WMP pertama kali dianugerahkan padda 2004. Awalnya penghargaan diberikan setahun sekali. Namun, sejak 2006, City Mayor memutuskan mengubah periode pemberian penghargaan menjadi dua tahunan.
Untuk penghargaan walikota terbaik dunia 2014, CMF melaunching 121 nama kadindat walikota terbaik dari berbagai negara. Jumlah tersebut diciutkan lagi menjadi 26 nama.
Dari 26 finalis tersebut terdiri dari 4 walikota asal Amerika Utara, 4 walikota Amerika Latin, 9 Walikota ari Eropa, 6 walikota dari Asia dan 1 Wwalikota dari Australia serta 2 walikota dari Afrika.
Risma akan 'bertarung' dengan nama-nama walikota lainnya dari belahan negara di dunia ini seperti, Naheed Nenshi (Calgary, Kanada), Carlos Ocariz (Sucre, Venezuela), Annise Parker (Houston, AS), Mick Cornett (Oklahoma City, AS), Kevin Jhonson (Sacramento, AS), Marcio Lacerda (Belo Horizonte, Brasil), Carlos Eduardo Correa (Monteria, Kolombia) dan Alvaro Arzu (Guatemala City, Guatemala).
Walikota yang dari benua biru yakni, Joe Anderson (Liverpool, Inggris), George Ferguson (Bristol, Inggris), Jose Ramon Garcia (Ribera de Arriba, Spanyol), Nils Usakovs (Riga, Latvia), Guisy Nicolini (Lampedusa, Italia), Yiannis Boutaris (Thessaloniki, Yunani), Albrecht Schroter (Jena, Jerman), Alain Juppe (Bordeaux, Prancis) dan Daniel Termont (Ghent, Belgia).
Sedangkan nama-nama walikota dari Asia, Australia, dan Afrika, Risma juga 'bertarung' dengan Yona Yahav (Haifa, Israel), Thabo Manyoni (Mangaung, Afsel), Jacqueline Moustache (Victoria, Seychelles), Clover Moore (Sydney, Australia), Aziz Kocaoglu (Izmir, Turki), Park Woon-Son (Seoul, Korsel), Hani Mohammad Aburas (Jeddah, Arab Saudi) dan Jed Patrick Mabilog (Iloilo City, Filipina).
WMP mencari sosok pemimpin dengan kriteria berdasarkan visi dan kepemimpinan, kemampuan manajemen dan integritas, perhatian terhadap masalah sosial dan ekonomi, penyediaan lingkungan yang aman dan nyaman serta mampu menjalin komunikasi yang baik dengan semua lapisan masyarakat.
"City Mayors akan menentukan pemenang serta pada runner up berdasarkan jumlah voting melalui email yang diterima. Serta kuatnya testimoni yang mendukung," terangnya ssambil menambahkan, hal tersebut didasarkan pada keyakinan bahwa kualitas isi testimoni yang persuasif sama pentingnya dengan jumlah voting yang dikirim.
"Dengan demikian, walikota-walikota dari kota kecil dapat bersaing secara adil dengan walikota dari kota metropolis, karena penilaian bukan hanya secara kuantitatif, tapi juga kualitif. Dan proses voting ini akan ditutup pada 24 Oktober 2014," tandas alumnus Monash University, Melbourne, Australia ini.
Sementara itu, Kabag Humas Pemkot Surabaya M Fikser mengatakan, masuknya nama Walikota Surabaya sebagai kadindat penerima WMP, dinilai dapat menunjukkan bahwa Kota Surabaya sejatinya sudah sejajar dengan kota-kota lain di negara maju.
"Ini tentu suatu kebanggaan bagi publik Surabaya, karena kota ini menjadi semakin terkenal di kancah global. Itu misi dan harapan utamanya," kata saat dihubungi melalui telepon Fikser.
Fikser yang sedang mendampingi Walikota Risma menjadi pembicara di Universitas Gajah Mada (UGM) mengatakan, tak jarang Surabaya sering menjadi venue forum-forum berskala internasional seperti ASEAN Mayor Forum (AMF), Citynet Forum dan pertemuan Senior Official Meeting (SOM) Asia-Pasific Economic Cooperation (APEC).
"WMP juga bisa menjadi motivasi bagi warga Surabaya. Utamanya untuk bersaing pada era masyarakat ekonomi Asean (MEA) 2015. Dan yang terpenting bagi walikota adalah tetap fokus pada pelayanan masyarakat dan memberikan yang terbaik bagi warga Surabaya," tandasnya.
(roi/bdh)











































