Dari pantauan detikcom, para peserta hingga komandan upacara 17 Agustus mengenakan pakaian kesenian Reog Ponorogo, Jaranan dan Campur Sari, Minggu (17/8/2014). Sedangkan inspektur upacaranya mengenakan pakaian Gatotkaca.
Upacara itu menarik perhatian masyarakat umum. Bahkan, sebagian warga yang hadir pun juga ikut sebagai peserta upacara. Meski sederhana, upacara berlangsung khidmat.
Usai upacara, seniman dari reog, campursari dan jaranan langsung melakukan tabur bunga di makam pahlawan nasional dari Kota Surabaya, Bung Tomo yang ada di Makam Ngagel tersebut.
Setelah itu, mereka menggelar pentas seni Reog Ponorogo, Jaranan dan Campur Sari di halaman komplek makam. Reog yang tergabung dalam Paguyuban Unit-Unit Reog Ponorogo di Surabaya (Pur-Baya) bergabung menjadi satu dan menampilkan atraksinya yang menghibur masyarakat yang tumplek blek di lokasi.
"Seniman dan budayawan adalah warga negara Indonesia yang berhak ikut upacara," ujar Ketua Panitia acara Siswandi kepada wartawan.
Ia juga mengingatkan, seniman dan budayawan juga ikut berperang berjuang memerdekaan Indonesia dari penjajahan. Sedangkan, alasan memilih di komplek pemakaman umum Ngagel yang terdapat tokoh pahlawan nasional Bung Tomo.
Siswandi menilai Bung Tomo salah satu tokoh nasional yang diteladani. "Bung Tomo adalah tokoh pahlawan yang benar-benar merakyat dan dimakamkan juga tidak di makam pahlawan, ingin berkumpul dengan masyarakat umum," terangnya.
(roi/gik)