Santri yang diketahui bernama Lailatul Masruroh (12) asal Banyuwangi, ditemukan tewas terpanggang dan sulit dikenali. Diduga korban tidak sempat melarikan diri karena sedang sakit.
Sekretaris Desa Kembangbelor Sugeng Dwi Lestari mengatakan, api pertama kali muncul di asrama putri 13. Hanya dalam waktu 30 menit, api sudah membesar dan merembet ke asrama putri 6 yang ditempati Lailatul Masruroh.
"Saat ada kebakaran sekitar pukul 02.30 WIB, saya datang ke lokasi untuk membantu menyelamatkan para santri dan memadamkan api," kata Sugeng kepada detikcom di lokasi kebakaran.
Menurut Sugeng, korban meninggal yang akrab disapa Lia itu dalam kondisi sakit dan tertidur di asramanya. Saat kepanikan terjadi, teman-teman korban berusaha untuk membangunkan. Namun, Lia tak bergeming dan tetap tertidur.
"Karena sedang sakit, korban dibangunkan temannya tak bangun-bangun, akhirnya terlambat menyelamatkan diri, perkiraan saya asap tebal dan reruntuhan atap bangunan membuat Lia gagal menyelamatkan diri," imbuhnya.
Sugeng mengaku menemukan jasad Lia dalam kondisi sulit dikenali. Dia berhasil mengetahui identitas korban setelah mengabsen santri di setiap asrama.
"Kondisinya sudah hangus dan tinggal tulang belulangnya saja, sekarang masih berada di RS Sumberglagah," tandasnya.
Hal senada dikatakan Leli Adisa (12), santri kelas VII MTs Amanatul Ummah. Leli mengatakan, saat kebakaran terjadi, korban tewas dalam kondisi tertidur lelap.
"Saat dibangunkan teman-teman, dia (korban) tak juga bangun. Karena semua panik, tak ada yang tahu kalau korban masih tertidur," ungkapnya.
(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini