"Gak pernah ngomong-ngomong sama tetangga," kata Abdul Rochim, salah satu tetangga Abu Fida kepada detikcom, Kamis (13/8/2014).
Apakah Abu Fida sering didatangi teman-temannya? Rochim mengaku tidak tahu pasti. Sepengetahuan Rochim, rumah Abu Fida memang terkadang didatangi orang, tetapi jumlahnya satu atau dua orang saja.
"Kalau untuk aktivitas, misalnya pengajian, saya tidak pernah melihatnya," ujar Rochim.
Sehari-harinya, Abu Fida menghidupi keluarganya dengan berdagang obat-obatan. Abu Fida sendiri lahir dan besar di Sidotopo Sekolahan. Abu Fida adalah putra dari Umar, seorang pensiunan polisi Polda Jatim.
Saat dilakukan penggeledahan, tidak terlihat batang hidung Abu Fida. Tetapi anggota keluarga yang lain yakni orang tua, istri, dan 4 anak Abu Fida terlihat di dalam rumah.
Sayangnya mereka enggan ditemui wartawan. Bahkan mereka menutup pintu rumah dan tidak memperbolehkan wartawan masuk.
Dari informasi yang dihimpun, Abu Fida ditangkap Densus 88 Anti Teror pagi tadi di Kenjeran. Namun Rochim tidak mengetahui alasan polisi menangkap Abu Fida.
"Dulu pernah ditangkap polis, kasusnya mungkin sama kayak dulu (teroris)," pungkas Rochim.
(iwd/bdh)