.webp)
Dan karapan kerbau sangat diminati di Kepulauan Kangean, Sumenep, Madura. Karapan kerbau biasa digelar selama musim kemarau. Kali ini detikcom melihat karapan kerbau yang digelar di Desa Laut Jang-Jang, Kecamatan Arjasa, Kangean, Rabu (13/8/2014).
Karapan kerbau tersebut digelar di sebuah tanah lapang sepanjang 300 meter. Di lapangan sudah terlihat puluhan pasang kerbau karapan dari beberapa desa di Kecamatan Arjasa. Berbeda dengan karapan sapi yang beradu kecepatan, karapan kerbau ini memperlihatkan ketangkasan penunggang kuda yang mengejar kerbau yang sedang berlari.
Karapan kerbau dimulai saat sepasang kerbau yang dilepas di garis start akan di kejar oleh dua penunggang kuda hingga ke garis finish. Setiap pasang kerbau biasanya dilepas dua hingga tiga kali. Agar lari kerbau semakin kencang, sang kerbau akan mendapat pukulan bertubi-tubi dari si penunggang kuda.
"Setiap pasang kerbau yang dikarap harus di kejar oleh dua kuda, tidak boleh lebih," kata Atnawi (32), salah satu pecinta kerapan kerbau.
Budaya kerapan kerbau ini menjadi hiburan yang menarik bagi warga, khususnya anak-anak. "Setiap minggu saya dan teman-teman senang melihat kerapan kerbau disini," kata Rossi (13), salah satu anak.
Anak-anak memang harus dikenalkan dengan budaya lokal semcam ini untuk memupuk kecintaannya terhadap budaya Indonesia. "Karapan kerbau ini merupakan budaya warisan leluhur warga Kangean yang sampai sekarang masih dilestarikan oleh warga di sini," pungkas Atnawi.
(iwd/iwd)
