Senior Manager MURI, Paulus Pangka kepada wartawan mengatakan, Lamongan sebelumnya sudah 4 kali tercatat dalam rekor MURI, yakni kain tenun ikat sepanjang 60 meter di tahun 2009, rekor membaca puisi selama 99 jam oleh Fatur Rokhim di tahun 2011, rekor menulis puisi oleh 11.252 peserta di tahun 2012 serta rekor membatik dengan teknik cap oleh 16.432 siswa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di tahun 2012.
Menurut Paulus, dari hasil pengamatannya, selain tabungan kaleng, pihaknya juga mencatatkan rekor lain, yakni sebagai satu-satunya bank di Indonesia yang memiliki program tabungan dengan media penyimpanan kotak tabungan atau celengan.
"Bagi saya ini bagus sekali sebagai bagian dari upaya edukasi pada masyarakat dan saya akan usulkan kepada pemerintah derah asal saya di NTT agar mencontoh program ini sehingga uang receh di masyarakat bisa memiliki nilai," kata dia.
Dalam kesempatan ini, ada dua sertifikat yang diserahkan Paulus Pangka mewakili Dewan Pertimbangan MURI kepada Bupati Lamongan Fadeli sebagai pemrakarsa dan PD BPR BDL sebagai penyelenggara rekor.
"Saya sampaikan selamat kepada Bank Daerah Lamongan atas inovasinya untuk memberikan pelayanan kepada nasabahnya," ujar bupati Lamongan, Fadeli.
Kaleng tabungan yang memecahkan rekor MURI ini merupakan salah satu dari program BDL untuk menarik minat masyarakat dalam menabung. Dalam kaleng tabungan ini dimaksudkan agar warga atau nasabah bisa setiap saat menabung di dalam kaleng tabungan. Nantinya, kaleng tabungan ini akan diambil oleh petugas BDL untuk dimasukkan dalam tabungan di BDL.
Pada saat pemecahan rekor MURI ini, kaleng-kaleng tabungan tersebut dikumpulkan di lokasi acara, yaitu di Alun-alun kota Lamongan hingga akhirnya bisa terkumpul sebanyak 2014 kaleng tabungan.
(bdh/bdh)