Usai Digerebek, Warga Desa Keras di Jombang Tetap Pesta Petasan

Usai Digerebek, Warga Desa Keras di Jombang Tetap Pesta Petasan

- detikNews
Minggu, 03 Agu 2014 22:33 WIB
Jombang - Penggerebekan yang dilakukan polisi di kampung petasan di Kabupaten Jombang tampaknya tidak berdampak signifikan. Terbukti, warga Desa Keras, Kecamatan Diwek, Minggu (3/8/2014) malam tetap memberondong ribuan petasan.

Pantauan detikcom di Desa Keras sejak pukul 19.00 WIB, suara petasan barsahut-sahutan. Ratusan warga dari luar Desa Keras berbondong-bondong memasuki desa yang menjadi sentra industri petasan terbesar di Kota Santri sejak puluhan tahun.

Di setiap pintu masuk ke Desa Keras, dijaga puluhan pemuda yang menarik pengunjung uang seikhlasnya. Sekitar pukul 19.30 WIB, listrik di seluruh rumah dan jalan Desa Keras mulai dipadamkan total, sehingga suasana menjadi gelap gulita. Bunyi petasan beraneka ukuran saling bersahutan. Tak hanya di jalanan desa, gelegar ledakan petasan juga menghiasi langit malam Desa Keras.

"Ini sudah tradisi setiap tahun, kami memberondong petasan pada malam lebaran ketupat," kata Deni, salah seorang warga Desa Keras kepada detikcom di lokasi.

Asap tebal dan bau asap ledakan petasan memenuhi udara di Desa Keras, sehingga membuat pedih mata. Robekan kertas dari petasan sreng dor berjatuhan dari langit seperti hujan salju.

Meski demikian, ratusan warga baik dari Desa Keras maupun dari luar desa memadati penjuru desa untuk menyaksikan pesta mercon yang menjadi tradisi tahunan setiap malam lebaran ketupat ini. Padahal, sreng dor kerap kali mengarah dan meledak ke kerumunan penonton. Selain itu, bunyi ledakan petasan berukuran besar memekakkan telinga.

"Setelah razia kemarin (2/8), pak Nyono (Bupati Jombang) mengizinkan warga untuk menyulut petasan malam ini. Polisi dilarang melakukan razia lagi," imbuh Deni.

Sementara Kabag Humas Pemkab Jombang, Agus Usman Panuwun saat dikonfirmasi wartawan mengatakan, untuk malam ini warga Desa Keras masih dibolehkan menggelar tradisi pesta petasan. Pasalnya, jika tradisi petasan dihentikan paksa, dikhawatirkan akan terjadi gesekan antara polisi dengan warga Desa Keras.

"Tetapi untuk menyelenggarakan pesta petasan ini, pemerintah desa harus tetap memantau. Pesta petasan disulut di satu titik. Para penonton dilarang mendekati tempat menyulut petasan karena setiap tahun jatuh korban luka-luka. Skala petasan tidak boleh terlalu besar," ujar Agus.

Hingga pukul 21.00 WIB, pesta petasan masih terus berlangsung. Selain sreng dor, warga juga menyulut ribuan petasan jenis letek dan petasan berukuran jumbo.

Padahal sebelumnya, polisi menggelar razia petasan di Desa Keras, Sabtu (2/8). Ribuan petasan dan sreng dor yang ditemukan petugas di belakang rumah warga diamankan. Nampaknya, Forpimda Jombang cenderung bersikap lunak terhadap warga Desa Keras.

(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.