.webp)
Kepolisian dan Dinas Perhubungan sepakat menutup akses ke lokasi yang berada di kawasan Kertomenanggal sejak Selasa (29/7).
Menurut Kepala Dishub Surabaya Eddi, manajemen Suroboyo Carnival Night Market belum mengantongi Analisa dampak lingkungan dan lalu lintas (Amdal lalin) dari pihaknya.
Amdal Lalin belum dikeluarkan karena manajeme wahana wisata yang lokasinya berbatasan dengan Surabaya-Sidoarjo itu belum memenuhi persyaratan, yakni lahan parkir khususnya bus dan mobil yang mencukupi.
"Sudah ada rekomendasi, tapi ada beberapa yang belum dipenuhi sehingga tidak boleh melakukan operasional," katanya pada wartawan, Rabu (30/7/2014).
Selain itu, pihaknya sengaja belum memasang rambu dan lampu lalu lintas di akses menuju lokasi wisata yang mempunyai 50 wahana bagi keluarga dan anak anak tersebut.
"Selain lahan parkir, kita juga sengaja belum pasang rambu dan traffic light di akses keluar sisi utara frontage road Kertomenanggal serta akses menuju Ahmad Yani maupun kelengkapan rambu lalu lintas lainnya," ungkap mantan Kepala UPT Terminal Purabaya ini.
Eddi pun berjanji akan segera mengeluarkan Amdal Lalin bagi Suroboyo Carnival Night Market jika seluruh persyaratan sudah terpenuhi.
"Setelah semua rekomendasi yang kita berikan dipenuhi pasti akan kita keluarkan dan silahkan beroperasi," pungkas Eddi.
Sementara manajemen Suroboyo Carnival saat dikonfirmasi terkait Amdal Lalin yang dipersoalkan kepolisian mengaku masih repot dan berjanji akan segera memberikan keterangan.
"Sek mas, sebentar. Saya masih repot sekali. Nanti saya yang telepon," jawab Direktur Operasional Suroboyo Carnival Night Market Slamet melalui SMA kepada detikcom.
Perlu diketahui sejak dibuka, wahana yang berada di belakang Markas Korem Bhaskara Jaya itu diserbu pengunjung. Jalur frontage timur menjadi macet. Bahkan warga dari Waru (pabrik paku) yang akan ke menuju ke Kertomenanggal terganggu.
Apalagi tak sedikit pengunjung yang parkir di tepi frontage. Duh macetnya!
(ze/gik)
