Menurut Ketua pelaksana Community Outreach Program (COP) Universitas Kristen (UK) Petra Surabaya mengatakan, sebanyak 6 dusun di Kecamatan Jatirejo, Mojokerto yang menjadi sasaran program Internasional Service Learning tahun ini. Yakni, Dusun lebak di Desa Lebak jabung, Dusun Lebak sari dan siman di Desa Rejosari, Dusun Sumber Jati dan Sumber Petung di Desa Sumber Jati, serta Dusun Kulubanyu di Desa Tawangrejo.
"Kita pilih wilayah Mojokerto karena lebih dekat dengan Surabaya, serta masih banyak daerah tertinggal seusai data dari Bappeda Mojokerto," kata Frans kepada detikcom saat meninjau beberapa hasil program fisik COP di Dusun Lebak dan Dusun Kulubanyu, Kamis (24/7/2014).
Frans memaparkan, sebanyak 154 mahasiswa turut menjadi peserta COP yang diselenggarakan UK Petra tahun ini. Dari jumlah itu, 50 orang merupakan mahasiswa UK Petra, Universitas Ciputra Surabaya dan UK Widya Mandira Kupang. Sedangkan sisanya, berasal dari 11 universitas asing.
Diantaranya dari Dong Seo University Korea Selatan, International Christian University Jepang, Hongkong Baptist University, Inholand University Belanda, St Andrew University Jepang, Fu Jen University Taiwan, Lignan University Hongkong, Chinese University of Hongkong, Guangxi Normal University China, serta dari Guanxi University of Science and Technology China.
"Kita bagi setiap dusun antara 26-27 mahasiswa untuk menjalankan program pembangunan di masing-masing dusun," ucap Frans.
Frans menambahkan, dalam kegiatan yang diselenggarakan selama 3 minggu (3-25 Juli) ini, mahasiswa menjalankan program pembangunan fisik dan non fisik. Pembangunan fisik meliputi pembangunan 11 toilet umum, renovasi gedung TK, PAUD dan SD, membangun perpustakaan sekolah beserta bukunya, rintisan budidaya ikan, serta program penjernihan air.
"Proyek di setiap dusun ini merupakan hasil diskusi antara mahasiswa dengan masyarakat, karena dana terbatas. Untuk pembangunan non fisik diantaranya kampanye lingkungan hidup, hidup bersih, pelatihan budidaya ikan, mengajar di PAUD, TK, SD dan SMP," imbuhnya.
Selain memberikan manfaat bagi masyarakat di 6 dusun, menurut Frans, kegiatan ini juga memberikan pengalaman berharga bagi para mahasiswa peserta COP. "Mahasiswa bisa belajar tentang kehidupan, nilai-nilai kehidupan yang tidak didapatkan di bangku kuliah. Selama ini mereka hidup enak, sekarang mereka diharuskan merasakan langsung kehidupan di masyarakat bawah," ungkapnya.
Sementara Juliana Anggono, Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UK Petra Surabaya mengatakan, dengan program COP ini terjadi akulturasi budaya antara mahasiswa dengan masyarakat. "Terutama mahasiswa asing, mereka bisa saling mempelajari kebudayaan dan bahasa masing-masing," tuturnya.
Menanggapi adanya kegiatan COP ini, Ketua BPD Desa Lebak Jabung, Jali Abidin mengaku senang dan menyambut baik program para mahasiswa. Menurutnya, selain menghibur dan memberikan edukasi kepada masyarakat, pembangunan fisik fasum yang dilakukan para mahasiswa ini berguna bagi masyarakat sekitar.
"Pembangunan ini tentunya bisa memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat kami. Semoga, program yang sudah dirintis, ada kelanjutannya," kata Jali.
(bdh/bdh)











































