Seperti bersujud, tidur, berdiri di atas kursi atau bahkan berdiri dengan dua kaki depan di angkat ke atas.
Abdurrahman (30), warga Desa Padike Kecamatan Talango, setiap hari selama puasa melatih kudanya melakukan gerakan-gerakan bersujud, tidur di tanah, berdiri dengan dua kaki belakang sementara dua kaki depan di angkat keatas sambil berjalan berputar, menari mengeleng-gelengkan kepala dan bahkan berdiri dengan dua kaki depan naik ke atas kursi.
"Kalau puasa saya dan teman-teman melatih kuda sore hari sambil menunggu waktunya berbuka mas," kata Abdurrahman, pemilik kuda kencak warga Pulau Poteran, Sumenep, Selasa (15/7/2014).
Melatih kuda jantan pilihan menjadi kuda yang penurut pada pemiliknya tentu bukanlah hal mudah. Butuh keahlian khusus dan waktu yang cukup lama, latihan seperti ini rutin dilakukan para pemilik di Pulau Poteran setiap sore hari sambil menunggu waktu buka puasa.
"Melatih kuda seperti ini minimal 3 tahun baru bisa akencak (menari)," jelasnya.
Abdurrahman memiliki 3 ekor kuda pilihan. 2 Diantaranya sudah pintar melakukan gerakan-gerakan tertentu. Seperti menari, bersujud, duduk di tanah dan berdiri dengan dua kaki belakang. Biasanya saat berlatih seekor kuda dilatih oleh dua orang di kanan dan di kiri.
"Melatih kuda seperti ini ada trik tertentu dan harus sabar, dan sebelum di latih kuda harus di jinakkan dulu," tambahnya.
Sementara kuda yang sudah pandai menari atau istilah maduranya (Akencak), bisa mendongkrak harga jual kuda. Sebelum bisa menari biasanya harganya hanya Rp 25-35 juta. Tapi jika sudah pandai menari harganya bisa Rp 50 juta rupiah per ekor atau bahkan lebih.
(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini