Imam safii (41), sopir Bus Harapan Jaya mengatakan, bus yang dikemudikannya melaju dari arah Jombang menuju Surabaya. Tepat di depannya, melaju mobil ekspedisi dari arah yang sama. Tiba di lokasi kejadian, mobil ekpedisi yang dikemudikan Andriyan (33) tiba-tiba selip dan berputar-putar di tengah jalan.
Untuk menghindari benturan dengan mobil ekspedisi, Imam yang juga warga Warga Desa Ploso Kandang, Kecamatan Jepun, Tulungagung ini membanting stir ke kiri. Akibatnya, bus yang sedang mengangkut 45 penumpang itu, menabrak sebuah rumah milik Dariyanto.
"Mobil ekpedisi selip dan belak-belok. Saat akan saya salip dari sisi kiri, mobil itu malah berputar dan menyenggol bus saya. Agar tidak menabrak mobil itu, saya banting stir ke kiri dan menghantam rumah ini," kata Imam kepada detikcom di lokasi kecelakaan.
Hal senada diakui Andriyan, sopir mobil ekspedisi. Pria asal Benowo, Surabaya ini tidak tahu persis penyebab mobilnya hilang kendali. Dia mengaku, mobilnya tidak mengalami kerusakan dan dalam keadaan tanpa muatan. Kondisi jalan yang licin setelah diguyur hujan, diduga menjadi penyebab mobilnya hilang kendali.
"Tiba-tiba selip dan hilang kendali, mungkin gara-gara jalanan licin," kata Andriyan yang mengaku usai mengirim pakaian ke Ngawi.
Akibat kecelakaan ini, pagar dan teras rumah milik Dariyanto ambruk. Beruntung rumah tersebut dalam keadaan kosong. Sementara 45 penumpang bus tidak ada yang mengalami luka. Begitu pula sopir kedua kendaraan yang mengalami kecelakaan.
Seluruh penumpang bus telah diangkut dengan Bus Harapan Jaya lainnya menuju Surabaya. Namun kondisi bus yang melintang di jalan antar provinsi itu, membuat arus lalu lintas dari arah Surabaya menuju Jombang dan sebaliknya macet total. Hingga saat ini, petugas masih berusaha mengevakuasi bangkai bus dari lokasi.
(bdh/bdh)