Menurut Imam Syafii (40), saksi mata yang juga mandor gudang, api pertama kali muncul sekitar pukul 06.15 WIB. Sebelum api membesar, dia sempat mendengar letusan kecil dari dalam gudang berukuran 200 x 500 meter. Diduga letusan itu berasal dari sisa korek api gas yang meletus karena terkena panas matahari.
"Ini gudang penyimpanan dan pengolahan rongsokan plastik, saat kejadian saya baru datang bersama dua karyawan lainnya. Kami mendengar suara letusan kecil, setelah itu, api langsung membesar," kata Imam kepada detikcom di lokasi.
Melihat api membesar, Imam dan karyawan lainnya berteriak meminta pertolongan warga sekitar. Warga yang berdatangan melakukan pemadaman dengan 2 unit mesin diesel pompa air yang terpasang di gudang tersebut.
"Kebetulan di dalam gudang ada mesin diesel penggiling rongsokan yang juga untuk memompa air, sebelum mobil pemadam kebakaran datang, kami padamkan dengan mesin itu," imbuhnya.
Selang 30 menit kemudian, 2 unit mobil pemadam kebakaran tiba di lokasi. Dibantu warga sekitar api berhasil dijinakkan sehingga tidak menyambar ke bagian gudang lainnya. Hingga pukul 08.00 WIB, api tidak lagi terlihat, namun asap putih tebal masih mengepul di dalam gudang.
Senada dengan keterangan saksi, Kapolsek Trowulan, AKP Achmad Riyanto saat dikonfirmasi di lokasi kebakaran menjelaskan, dugaan sementara api muncul dari sisa korek api yang meletus karena terkena panas matahari. Sedangkan gudang yang terbakar merupakan tempat penampungan rongsokan plastik yang mudah terbakar.
"Dugaan sementara api muncul dari sisa korek api yang meletus, kemudian api cepat membesar karena isi gudang adalah bahan plastik yang mudah terbakar. Selain itu di dalam gudang tidak ada listrik," jelasnya.
Riyanto menambahkan, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Namun kerugian ditaksir mencapai puluhan juta rupiah.
"Dari keterangan pemilik gudang, kerugian diperkirakan mencapai Rp 30 juta," pungkasnya.
(fat/fat)