Perburuan Penyu di Malang Ancam Populasi

Perburuan Penyu di Malang Ancam Populasi

- detikNews
Senin, 02 Jun 2014 16:43 WIB
Malang - Perdagangan telur dan daging penyu marak terjadi di pesisir selatan Kabupaten Malang. Penjualan dilakukan secara ilegal oleh nelayan dengan pedagang ikan setempat.

"Telur penyu dijual Rp 2 ribu per butirnya. Yang beli warga setempat sampai masyarakat luar daerah," kata Sri Siswanti, nelayan asal Sumbermanjing Wetan, Senin (2/6/2014).

Sementara daging Penyu dijual seharga Rp 75 ribu per kg. Penyu dewasa sendiri memiliki bobot sampai 90 kg. Agar awet, daging disimpan dalam lemari es maupun dijual dalam bentuk daging asap.

Perdagangan ini mengancam kepunahan penyu di perairan selatan Kabupaten Malang tersebut. Jika sebelumnya setiap saat mudah menjumpai Penyu Hijau (Chelonia mydas), Penyu Sisik (Eretmochelys imbricata), Penyu Slengkrah (Lepidochelys olivaceae), dan Penyu Belimbing (Dermochelys coriaceae). Kini jenis Penyu Sisik, Penyu Slengkrah dan Penyu Blimbing sulit ditemukan.

Padahal, sepanjang tahun bisa menemukan dengan mudah aneka jenis penyu bertelur di pesisir pantai selatan Kabupaten Malang.

Warga yang tergabung dalam Gatra Alami Letari Desa Sitiarjo Kecamatan Sumbermanjing Wetan melakukan upaya konservasi penyu. Mereka mengajak masyarakat setempat untuk menyelamatkan populasi penyu yang tersisa. Serta menjaga dari perburuan dan perdagangan telur maupun daging penyu secara ilegal.

Setahun terakhir, mereka menyelamatkan telur penyu dan melepas tukik atau anakan penyu ke laut lepas. Dengan segala keterbatasan pengetahuannya, mereka melakukan usaha pelestarian penyu. Sejauh ini, sekitar 800 ekor tukik dilepas ke laut lepas untuk menjaga populasi penyu.

Kepala Seksi Sumber Daya Laut dan Pesisir Dina Kelautan dan Perikanan Kabupaten Malang Agung Revolusi Cahyanto mengatakan, banyak penyu ditemukan bertelur di kawasan Desa Sitiarjo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, dan Pantai Kondang Merak di Kecamatan Bantur.

Dia mengaku kesulitan untuk memantau perburuan dan perdagangan penyu karena minimnya personil. "Patroli rutin dilakukan bersama polisi dan tentara," tegasnya.

Profauna Protection of Forest and Fauna menemukan perdagangan telur penyu marak di Kabupaten Malang dan Kota Batu. Telur penyu berasal dari tangkapan di alam. "Pemerintah harus tegas menindak pelaku," kata Ketua Profauna Rosek Nursahid terpisah.

(fat/fat)
Berita Terkait