Ahli kopi kelas internasional ini memang sangat peduli dengan pelestarian adat dan Using, suku di Banyuwangi. Pemerintah Kabupaten Banyuwangi pun salut terhadap langkah Iwan itu.
Bahkan, Bupati Abdullah Azwar Anas merasakan sanggar di desa adat itu keberadaannya cukup membantu untuk mendorong dunia pariwisata di wilayahnya.
Tak jarang, Bupati Anas mengajak dan menjamu tamu kehormatannya di Sanggar Genjah Arum yang memang bernuansa khas Suku Using.
Di sanggar yang berada di Kecamatan Glagah ini, Bupati Anas selalu mengajak tamu istimewanya menikmati seni budaya dan kopi khas Banyuwangi.
Selain itu, makanan khas Banyuwangi seperti pecel pitik dan jajanan Banyuwangi juga disuguhkan melengkapi sambutan orang nomer satu di kabupaten berjuluk Sunrise of Java itu.
"Di sini tempatnya nyaman. Dan khas Banyuwangi di Genjah Arum ini sangat kental. Apalagi adanya kesenian dan budaya. Banyuwangi banget," ujar Bupati Anas kepada detikcom, Kamis (15/5/2014).
Diakuinya, sudah banyak tamunya yang diajak berkunjung di Sanggar Genjah Arum. Yang paling baru, Bupati Anas mengajak Panglima TNI Jendral Moeldoko, menikmati malam di Sanggar Genjah Arum.
Selain itu, beberapa tamu sekelas menteri dan dirjen pun pernah berkunjung di Sanggar milik Setiawan Subekti tersebut. "Saya selalu ajak tamu saya kesini. Kesannya mereka kerasan dengan suasana Genjah Arum, apalagi kopinya mantab," tambah Bupati Anas.
Menurut Bupati Anas, adanya figur seorang Setiawan Subekti yang peduli dengan rumah adat using dan seni budaya Banyuwangi sudah bisa menyelamatkan banyak rumah-rumah Using Banyuwangi. Sebab jika tidak, rumah Using sudah punah sejak dulu.
"Genjah Arum ini telah membuka mata masyarakat yang memiliki rumah kuno seperti ini, untuk dipertahankan. Makanya saat ini sangat mahal untuk beli rumah seperti di sanggar ini," tambahnya.
Menurut Bupati Anas, Pemkab Banyuwangi sedang gencar-gencarnya melindungi rumah adat, cagar budaya dan peninggalan-peninggalan kuno jaman kerajaan dan masa penjajahan Belanda. Seiring dengan dimilikinya perda Cagar Budaya yang baru disahkan beberapa bulan ini.
"Adanya Perda cagar budaya bisa memperkokoh perjuangan kita menyelamatkan peninggalan-peninggalan masa lalu di Banyuwangi," tandasnya.
(gik/gik)











































