"Sebelum terbakar lantai dasar terasa panas. Dan muncul asap dari bawah, kita langsung panik dan berlari ke atas dek kapal," kata seorang penjual janur dari Banyuwangi ke Bali, Sanuri (39) warga Banyuwangi kepada detikcom, Rabu (14/5/2014).
Saat evakuasi, Sanuri mengaku gugup lantaran dirinya harus melompat dari kapal satu ke kapal yang lain. Namun lantaran panik, dirinya nekat saja melompat. Beruntung saat itu ombak dan gelombang di Selat Bali tidak besar.
"Untungnya tidak gelombangnya tidak terlalu besar. Jadi gampang saja melompat ke kapal satunya," tambahnya.
Saat ini dirinya bersama dengan penumpang yang lain masih berada di ruang transit Pelabuhan ASDP Ketapang. Mereka menunggu KMP Reny sandar di dermaga milik ASDP Ketapang.
"Saya khawatir dengan mobil saya. Memang tidak ada isinya, tapi kendaraan kita bagaimana? Apa bisa selamat?," tanya Sanuri.
Di dalam KMP Reny II saat ini ada 2 mobil kendaraan pribadi, 6 truk colt diesel dan 15 sepeda motor. Selain itu, barang-barang yang ditinggalkan penumpang saat proses evakuasi ke KMP Satria.
Sementara itu, Kepala Cabang PT ASDP Indonesia Ferry Ketapang, Waspada Heruwanto mengaku sampai saat ini KMP Reny II yang terbakar masih berada di tengah selat Bali. Pihaknya masih menunggu tim SAR dari TNI AL melakukan evakuasi. Sementara pihaknya masih belum berani mengemukakan penyebab terjadinya kebakaran tersebut.
"Kita masih belum mengetahui penyebab kebakaran. Tapi yang pasti kapal masih di tengah selat Bali. Kita masih menunggu SAR melakukan evakuasi kapal sampai ke dermaga," tandasnya.
(fat/fat)