Memang tak banyak jumlah pohonnya. Di kabupaten yang dipimpin Abdullah Azwar Anas ini hanya terdapat sekitar 200 pohon yang tersebar di sejumlah kecamatan.
Ketua Pusat Penelitian dan Pengembangan Durian Merah Banyuwangi Eko Mulyanto menerangkan bahwa dari waktu ke waktu mulai banyak ditemukan pohon lainnya. Awalnya memang ditemukan satu pohon di Desa Kemiren.
"Memang awal dari temuan durian merah dari Kemiren, namun rupanya di Banyuwangi ada beberapa jenis durian merah yang tumbuh. Ada di Kecamatan Songgon dan Desa Kampung Anyar Kecamatan Glagah," ujar Eko Mulyanto, Jumat (9/5/2014).
Eko menjelaskan, seiring perkembangan penyebarannya, saat ini ada 200 pohon yang aktif memproduksi durian merah. Dari 200 pohon itu ada 63 varian durian merah asli Banyuwangi yang berhasil dikembangkan.
Namun yang sudah diumumkan ke publik baru 32 jenis dan yang bisa dikonsumsi buahnya hanya 25 jenis. Selain itu, penyebaran pohon durian ini pun sudah mencapai 5 kecamatan di Banyuwangi. Antara lain, Songgon, Glagah, Kalipuro, Licin dan Giri.
Mengenai asal dari durian merah ini, kata Eko, masih simpang siur. Menurutnya, banyak alasan munculnya durian merah di Banyuwangi. Warna merah dari daging buah durian ada dugaan disebabkan perkawinan silang antar varietas dan termasuk faktor genetis.
"Dan ada pula yang bilang jika durian ini di masa lalu adalah makanan raja-raja. Sehingga mereka saling bertukar buah dan ditanam di sini dan ada perkawinan silang yang terjadi sehingga ada warna merah di daging durian," tambahnya.
Namun menurut Eko, dirinya tidak mempermasalahkan darimana asal durian merah Banyuwangi itu, tapi yang terpenting adalah durian merah Banyuwangi lebih enak dibandingkan dengan durian merah dari Kalimantan atau Papua.
Dan menurut Eko, durian merah di Papua itu sumber bibitnya juga dari Banyuwangi, dibawa warga yang akhirnya tinggal di sana.
Sebab dari segi geografi, durian merah yang ada di wilayah Banyuwangi mempunyai rasa yang lebih enak. Karena cukup mendapatkan sulfur dan juga nutrisi garam dari air laut.
"Adanya garam dari laut yang dihembuskan angin dan sulfur dibawa dari arah Gunung Ijen dan Gunung Raung memiliki nutrisi yang bagus untuk durian. Inilah salah satu penyebab rasa khas yang muncul di durian merah yang ada di Banyuwangi," tandas Eko.
(gik/gik)