Mereka menilai, capres berlatarbelakang pengusaha akan menerapkan teori ambil untung banyak dengan segala cara.
"Kami sudah tahu bagaimana sifat pengusaha, oleh karenanya kami menolak pengusaha yang maju capres," ujar Kepala Divisi Advokasi SPBI Muhammad Yusik disela aksi depan Stasiun Besar Malang, Kamis (1/5/2014).
Selain pengusaha, SPBI juga terang-terangan menolak calon presiden yang dibiayai oleh pemodal. Alasannya, karena pemodal pasti mempunyai kepentingan tertentu yang bakal menyengsarakan rakyat, utamanya kaum buruh.
"Di televisi masih banyak capres yang pro pemodal, inilah yang kami tolak," tambahnya.
Capres lain yang masuk dalam daftar hitam SPBI adalah pemimpin yang ditengarai pernah melakukan pelanggaran HAM.
Menurut dia, sosok pemimpin pro rakyat, pro buruh menjadi pilihan.
"Kalau sudah berani melanggar hak asasi manusia, bisa jadi hak buruh juga diabaikan," ungkapnya.
Sebuah panggung terbuka disiapkan bagi buruh untuk menyampaikan aspirasinya dengan kawalan ketat aparat keamanan.
(bdh/bdh)