Temuan ini berawal, saat seorang warga melintasi kawasan tersebut dan mencium bau anyir, Senin (21/4) malam. Setelah mendekati sumber bau, warga mendapati dua sosok mayat bayi yang dibungkus plastik hijau dan kain, yang sudah dikubur.
Tak berapa lama polisi datang ke lokasi dan mengamankan ibu bayi. Apalagi, lokasi ditemukan mayat dua bayi kembar hanya berjarak 50 meter dari rumah pasangan Janiati dan Darsimin.
"Jadi ada warga yang mencium bau busuk, setelah didekati dan dibuka ternyata ada dua mayat bayi kembar," kata Kapolsek Ngrayun AKP Darmana kepada wartawan di kamar jenazah RSU dr Harjono Ponorogo kepada wartawan, Selasa (22/4/2014).
Kapolsek menjelaskan, polisi mengamankan Janiati (39), ibu empat anak yang sebelumnya diketahui hamil tua anak kelimanya. Namun tiba-tiba perut Janiati mengecil. Rupanya, Janiati sudah melahirkan.
"Ya saat ini pelaku yang diduga ibu dari kedua mayat bayi laki-laki itu sudah kami amankan dan kita bawa ke PPA Polres Ponorogo," tambah Darmana.
Hasil pemeriksaan sementara di kamar mayat RSUD Dr Harjono Ponorogo, tulang kepala dua mayat bayi itu ditemukan dalam keadaan hancur akibat penganiayaan. Sang ibu dipastikan melahirkan tanpa bantuan medis, sebab tali pusatnya belum diputus.
"Dan hasil pemeriksaan kami, kelahirannya ada semacam penganiayaan. Jadi tulang kepala hancur kedua-duanya, bahkan yang satu juga ada luka sampai mengeluarkan jaringan otak," jelas seorang petugas kamar mayat, Suyoto.
(fat/fat)