"Kasus ini melibatkan jaringan," kata AKP MS Fery saat dihubungi detikcom, Jumat (18/4/2014).
Kanit Jatanum Polrestabes Surabaya ini mengatakan, sedikitnya ada 10 SMA yang menjadi sasaran penyebaran kunci jawaban ini. Jaringan ini dikendalikan seseorang yang mendapat sebutan Joki Gosok. Ada lebih dari 5 jaringan yang dipunyai Joki Gosok.
"Joki Gosok ini mengumpulkan satu siswa di setiap sekolah untuk menjadi koordinator sekolah. R adalah salah satunya," ujar Fery.
Joki Gosok bersama anak buahnya yang disebut Bang T lalu membriefing para koordinator sekolah tersebut. Mereka dijelaskan tentang cara kerja menyebarkan dan memperjual belikan kunci jawaban tersebut.
"Mereka diajari bagaimana membentuk koordinator sekolah yang bertugas menyebar dan menjual kunci jawaban itu," tandas Fery.
Sebelumnya diberitakan, 16 siswa sebuah SMA di Sememi, Benowo dimintai keterangan terkait jual beli jawaban soal UN di sekolah tersebut. Kasus itu berawal dari penggerebekan polisi di rumah R yang digunakan menggandakan soal tersebut.
Dari mereka polisi menyita 200 lembar kunci jawaban soal UN untuk hariketiga. Di dalam lembar itu terdapat 20 kunci jawaban untuk 20 model soal yang ada. Kunci jawaban itu perlembarnya dijual Rp 150 ribu.
(iwd/iwd)