Dari pantauan detikcom di TPS 3 Dusun Bakalan, Desa Mojodadi, warga setempat sudah berdatangan ke TPS untuk menyalurkan suara mereka. Di TPS ini di desain dengan adat Bali, baik TPS maupun para petugasnya.
"Sengaja saya lombakan supaya masyarakat antusias datang ke TPS, minimal ingin tahu dan berdatangan ke TPS, sehingga angka golput berkurang," kata Agus Suprayitno, Kepala Desa Mojodadi saat kepada detikcom.
Sementara di TPS 4, Dusun Bakalan, Desa Mojodadi, didesain dengan konsep piala dunia. Memasuki TPS ini, mata kita dimanjakan dengan hiasan berupa kostum berbagai tim sepak bola yang digantung di mengitari TPS. Beberapa bola dan sepatu sepak bola diletakkan di beberapa titik di dalam TPS.
Di tengah TPS dibentuk sebuah lapangan dengan sebuah bola diletakkan di tengahnya. Layaknya kick off dalam pertandingan sepak bola.
"Jumlah pemilih di Desa kami 2351 pemilih. Kami targetkan dengan adanya lomba TPS unik ini partisipasi warga untuk memilih minimal 80 persen. Pemilu sebelumnya hanya 60 persen saja," terang Agus.
Agus menjelaskan, desain tiap TPS diserahkan kepada masing-masing KPPS (kelompok panitia pemungutan suara). Seperti di TPS 5 di Dusun Kedung Waru, didesain dengan gaya pengantin. Di TPS 1 didesain dengan gaya adat Betawi. Sedangkan di TPS 2 dengan gaya kantoran yang dengan pakaian yang rapi. Kedua TPS ini di Dusun Kalimati, Desa Mojodadi.
"Kami anggarkan untuk setiap TPS Rp 1,5 Juta. Desain kami serahkan ke masing-masing KPPS," imbuhnya.
Agus menambahkan, TPS yang berhak menjadi juara adalah TPS yang paling unik. Baik dari nilai seninya dalam mendesain TPS dan pakaian yang dikenakan setiap petugas TPS. "Kami ambil dua TPS. Juara pertama hadiahnya satu ekor kambing, sedangkan juara ke dua hadiahnya sebuah televisi," pungkasnya.
(bdh/bdh)