Menurut Camat Sawahan Muslich Hariadi kepada detikcom, penutupan sementara juga bertujuan untuk memperlancar proses pengiriman logistik dan rekapitulasi yang diperkirakan hingga malam hari.
"Semua pemilik wisma di lokalisasi Jarak dan Dolly sudah kita beri surat agar tutup selama dua hari. Penutupan ini juga berdasarkan dari hasil Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) Sawahan," kata Muslich Hariadi, Selasa (8/4/2014).
Selain itu, Muslich juga memberikan kesempatan bagi penghuni wisma untuk kembali ke daerah asal menggunakan hak pilihnya. Karena kata dia, setelah dicek, para 'pekerja' di Dolly tidak masuk dalam DPT Kota Surabaya.
"Saya melihat wanita harapan (PSK) tidak masuk DPT kita supaya bisa menggunakan hak pilihnya di kampung halamannya," imbuhnya.
Ia juga memastikan tidak akan ada aktivitas di lokalisasi selama dua hari tutup. "Meski sudah kita beri surat dan sosialisasi, akan kita pantau dengan berkeliling sekalian untuk memastikan tidak ada aktivitas," ujar Muslich.
Jika ada wisma yang nakal atau tetap memasukkan tamu? "Insya Allah tidak ada, mereka akan taati larangan ini. Kalaupun ada akan kita beri sanksi larangan buka selamanya," pungkas dia.
Sementara Safik, tokoh keamanan lokalisasi Dolly saat dihubungi terpisah mengaku akan mentaati larangan buka 2 hari selama coblosan. "Akan kita taati dan kita akan tutup mulai pukul 17.00 nanti sore dan baru buka pukul 00.00 Wib Jumat (10/4)," ujarnya singkat.
(bdh/bdh)