Wakapolda Jatim Brigjen Pol Soeprodjo mengatakan, usai memimpin apel pergeseran pasukan (Serpas) Pileg 2014 di halaman Mapolda Jatim mengatakan, pengiriman pasukan ke Madura bukan disebabkan wilayah tersebut tidak aman. Namun, personel pengamannya yang kurang untuk proses pencoblosan, perhitungan dan rekapitulasi.
"Madura personelnya kurang dan mereka sebagian dikirim ke kepulaua. Jadi harus dibantu dari Polda untuk mencukupi kebutuhan personel," katanya kepada wartawan, Senin (7/4/2014).
Dari 2.892 personel terdiri dari pasukan Brimob sebanyak 16 SSK (1.601 personel). Direktorat Sabhara sebanyak 9 SSK (787 personel). Dan 504 personel dari mapolda disebar ke TPS di Bangkalan sebanyak 60 personel, TPS di Sampang sebanyak 150 personel, TPS di Sumenep sebanyak 179 personel serta 115 personel di TPS Pamekasan.
"Jadi perintah Pak Kapolri jam 00.00 wib harus sudah sampai di lokasi di wilayah Madura dan sebagainya," tuturnya sambil menambahkan, pasukan BKO tersebut akan bertugas sampai H+1.
"Tanggal 10 harus kembali. Nanti di sini dicek apakah ada kekurangan. Mudah-mudahan seluruh anggota selamat," ujarnya.
Ia menambahkan, kondisi keamanan di Jawa Timur aman dan kondusif. Petugas pengamanan juga tidak dipersenjatai senpi, karena mereka hanya bertugas mengamankan pemungutan hingga perhitungan suara.
"Alhamdulillah bagus dan kondusif, ini semua atas pengertian semua pihak. Silahkan masyarakat datang ke TPS dan menggunakan haknya. Mudah-mudahan aman dan tetap kondusif sesuai harapan kita bersama," tandasnya.
(roi/fat)