Suami Sri Dentari yang tinggal di Jalan Pulo Wonokromo 255, Surabaya, itu memang melayani penyembuhan penyakit melalui media lintah. Selain bekam, Asep juga menciptakan minyak lintah.
"Terapi lintah ini metode ilmiah," ujar Asep Nugraha kepada detikcom, Jumat (4/4/2014).
Pria yang biasa disapa Kang Asep ini menerangkan, lintah merupakan salah satu media untuk mengeluarkan darah secara alami. Efeknya, kata Asep, akan meringankan tubuh karena kandungan darah kotor yang menumpuk di bawah permukaan kulit yang menjadi sumber penyakit, akan dihisap lintah tersebut.
"Lintah ini mengeluarkan 14 jenis (zat) kimiawi semacam liur. Salah satunya adalah zat hirudin yang bercampur dengan darah dan membawanya ke seluruh tubuh. Kemudian sirkulasi darah menjadi lancar dan tubuh terasa bugar," terangnya.
Titik yang akan disedot menggunakan terapi lintah ini sesuai analisa akupunktur. Beragam jenis penyakit akan dibekam dengan lintah seperti pada titik pusar yang berfungsi untuk pengobatan penyakit lambung, kadang juga berada di titik-titik di bagian kepala.
"Bisa (bekam lintah) di lidah, bisa di wajah, di mana saja sesuai analisas akupunktur. InsyaAllah beragam penyakit bisa disembuhkan dengan produk Illahiyah dan alamiah ini," tandasnya.
Kolam yang dijadikan budidaya lintah milik Kang Asep ini tergolong sederhana, ukurannya pun hanya 2 x 4 meter. Di kolam itu, sudah berkembangbiak 1.000 ekor lintah.
(roi/gik)