Pengungsi yang sempat merasa khawatir ancaman tsunami di wilayah pesisir selatan Banyuwangi itu, kini merasa lega dan kembali memulai aktivitas seperti sediakala menyusul instruksi yang diberikan perangkat desa setempat.
"Karena sudah kondusif, aman, tidak terjadi sesuatu yang mengkhawatirkan akhirnya warga pesisir Pancer pulang kerumah masing-masing sekitar jam 09.00 WIB. Aktivitas juga sudah kembali normal. Situasi aman terkendali," kata Camat Pesanggaran, Didik Joko Suhono kepada detikcom, Kamis (3/4/2014).
Aktivitas di Pantai Pulau Merah yang juga berada di wilayah pesisir selatan saat ini pun kembali normal. Piping, warga Pulau Merah yang juga seorang instruktur selancar menuturkan, pihaknya tidak lagi merasa takut terhadap ancaman tsunami.
Sebab pengalaman bertahun-tahun hidup berdampingan dengan laut membuatnya yakin bahwa situasi laut saat ini terlihat aman. Terlebih lagi pihak BMKG serta muspida setempat juga telah memantau situasi disana.
"Kita sudah berpengalaman dengan situasi laut, ini nggak apa-apa. Tadi juga sudah ada petugas kesini dan mengintruksikan untuk tenang. Ini aja kita udah mulai latihan surfing lagi," ungkap Piping.
Diberitakan sebelumnya, ratusan warga Desa Pancer, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi mengungsi ke sejumlah titik yang dianggap aman menyusul informasi akan ada tsunami di wilayah tersebut. Mereka merasa trauma dan takut karena pada tahun 1994 pernah terkena tsunami.
Ketakutan warga itu adalah dampak akibat gempa sebesar 8 skala richer di Chili pada 2 April 2014 pukul 06.46 WIB akan menimbulkan potensi tsunami di 115 kabupaten/kota di 15 provinsi di Indonesia. Dan berdasarkan keterangan dari BNPB bahwa di wilayah Banyuwangi bagian selatan akan terkena imbas gelombang tsunami pada Kamis (3/4/2014) sekitar pukul 08.16 WIB.
Sedangkan Banyuwangi bagian timur terkena gelombang tsunami pada pukul 09.16 WIB. Adapun ketinggian ombak diperkirakan antara 0 sampai 1,5 meter. Terkait hal itu, BPBD Banyuwangi telah meneruskan warning level waspada. Meski begitu, pihak BPBD Banyuwangi berharap agar warga tidak panik serta tidak mudah terpancing isu yang membelokkan fakta.
(fat/fat)