Doa tersebut dipimpin oleh Prof Dr Wahbah Az-Zuhaily (Syiria), Syaikh Mahdi As-Sumaidai (Irak), Syaikh Abdul Karim Ad-Dibaghiy (Aljazair). Mereka juga didampingi tokoh Islam Indonesia yang juga Sekjen International Conference Of Islamic Scholar (ICIS) KH Hasyim Muzadi (Indonesia).
Konferensi kelas dunia itu diprakarsai mantan Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi. Rencananya, kegiatan yang diikuti ratusan ulama dan kiai sebagai peserta konferensi, akan berlangsung selama 2 hari (29-30/3/2014).
"Konferensi ini membahas banyak hal terkait masalah dalam negeri dan luar negeri," kata KH Hasyim Muzadi di sela acara, Sabtu (29/3/2014).
Terkait masalah dalam negeri, permasalahan yang dibahas tentang kondisi Indonesia pasca reformasi. Diantaranya kondisi Indonesia yang telah digerogoti antek-antek korupsi. Sehingga, mengajak ulama untuk ikut mendukung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan menjadi pelopor pemberantasan korupsi di negeri ini.
"Melalui konferensi ini, kami mengajak ulama untuk anti korupsi. Gerakan KPK sedang dihadang oleh banyak kalangan. Dan ulama harus mendukung KPK memberantas korupsi," ujarnya.
Kiai kelahiran Bangilan Tuban ini juga mengajak ulama yang sangat dekat dengan masyarakat untuk ikut menjaga politik di Indonesia dari praktik politik uang. Menurutnya, jual beli suara, demokrasi wani piro itu adalah melanggar agama.
"Ulama harus mengingatkan masalah ini," tuturnya sambil menambahkan, ulama juga secara langsung memberikan pendidikan moral politik kepada masyarakat luas, termasuk bagi politisi maupun partai politik.
"Di era reformasi telah memberikan peluang besar kepada partai politik untuk merubah Indonesia. Perbaikan partai politik juga akan berpengaruh pada kemajuan bangsa Indonesia," terangnya.
Terkait mengenai kondisi luar negeri, akan mendengarkan ulama dari Timur Tengah soal Arab Spring. "Kami akan mendengarkan penjelasan tentang perang yang terjadi di beberapa negara di Timur Tengah belakangan ini. Bagaimana kondisi mereka setelah perang terjadi," tuturnya.
Sementara itu, Pengasuh Ponpes Salafiyah Syafiiyah, Sukorejo, Situbondo, KHR Ahmad Azaim Ibrahimy berahap pesan perdamaian dari konferensi internasional ini didengar oleh masyarakat dunia.
"Semoga hasil konferensi ini menjadi pesan perdamaian yang sampai ke seluruh penjuru dunia," harapnya.
(roi/iwd)