Saat bersamaan pelaku lain mengobok-obok kamar utama korban yang hanya tinggal sendiri. Selain uang tunai Rp 20 juta, sejumlah perhiasan emas berupa kalung, cincin, dan sebuah arloji digasak kawanan pelaku.
"Pura-pura jadi petugas PDAM, pakai seragam warna biru. Saya percaya saja saat mereka mengecek sampai ke kamar mandi. Tidak tahunya ada yang masuk ke kamar saya mencuri uang dan perhiasan," kata Anggraini kepada detikcom.
Keterangan yang dihimpun menyebutkan, pelaku berkedok petugas PDAM mendatangi rumah Anggraini berjumlah dua orang. Mereka langsung mengecek meteran air di depan samping rumah janda warga keturunan itu. Tak lama berselang, kedua petugas PDAM gadungan itu meminta Anggraini mengantarnya ke kamar mandi.
Di situ petugas gadungan itu berpura-pura mengecek keran dan pipa air. Keduanya diduga sengaja mengecoh korban untuk berlama-lama di bagian belakang rumah.
Saat bersamaan, pelaku lain menyusup ke kamar utama korban di bagian depan. Dengan leluasa pelaku membuka paksa pintu lemari tempat penyimpanan uang. Dari dalam lemari itu, pelaku menggasak uang tunai Rp 20 juta dan sejumlah perhiasan emas milik Anggraini. Janda itu baru tersadar setelah kedua petugas PDAM gadungan itu pergi. Dia terkejut melihat isi kamarnya acak-acakan.
"Cukup lama di kamar mandi. Saya malah dikasih saringan air, pipa air ini katanya juga mau diganti gratis. Saya baru tahu mereka pencuri setelah pergi. Saya melihat kamar saya sudah tidak karuan, uang dan perhiasan saya hilang," paparnya..
Usai mendapat informasi, sejumlah polisi bergegas mendatangi rumah Anggraini. Unit Identifikasi Polres Situbondo dikerahkan untuk melakukan olah TKP. Hingga kini polisi juga masih memintai keterangan saksi-saksi.
"Dugaan kuat petugas PDAM yang datang itu petugas gadungan. Artinya itu hanya kedok atau modus aksi pencurian saja. Kami masih bekerja keras untuk mengungkap kasus pencurian ini," tegas Kasubbag Humas Polres Situbondo AKP Wahyudi.
(fat/fat)