"Akan kita lihat dulu apa bisa ditambah atau tidak. Karena yang kemarin (anggaran APBD 2013 untuk KBS) belum habis," ujar Risma kepada wartawan saat melakukan sidak KBS, Rabu (26/3/2014).
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan, uang APBD sebesar Rp 5 miliar untuk KBS selama setahun sampai saat ini masih belum terserap habis.
Risma menjelaskan, saat ini KBS memiliki dana Rp 4 miliar dari hasil penjualan tiket masuk yang juga belum digunakan. "Bu Ratna (Dirut Perusahaan Taman Satwa) dikantongnya, dari pengunjung ada Rp 4 miliar, APBD Rp 5 miliar itu belum kesentuh. Kita masih punya uang banyak. Bu Ratna kemarin ambil tidak seberapa, padahal kita siapkan Rp 52 miliar. Makanya kita lihat dulu," ungkapnya.
Mantan Kepala Bappeko Kota Surabaya mengungkapkan, upaya perbaikan KBS paling mendesak yang harus segera dilakukan adalah perbaikan kandang satwa yang sebagian besar peninggalan Belanda.
"Paling mendesak adalah kandang. karena kondsi kandang merupakan salah satu hasil evaluasi yang paling mendesak selain kesejahteraan satwa seperti makanan maupun ketersediaan satwa tertentu apa punya jantan atau betina," ungkapnya.
Ia juga berharap dengan usaha perbaikan KBS terus dilakukan bisa mempercepat pihaknya mendapat izin konservasi. "Soal izin kita disuruh membuat studi lingkungan, Insya Allah 23 April sudah selesai dan kita bisa dapat sesegara izin konservasinya," harap Risma.
Kunjungan Risma ke KBS dilakukan usai melakukan dialog dengan berbagai pihak terkait untuk memajukan KBS. Pihak terkait diantaranya, Universitas Airlangga, Kebun Binatang Gembira Loka, Lembaga Konservasi Badak, BBKSDA Jatim dan pemerhati satwa.
(bdh/bdh)