Pasalnya, caleg dari Partai Demokrat ini dianggap telah melakukan penistaan agama untuk mendapatkan dukungan.
"Pieter telah menodai agama Islam. Agama dijadikan alat politik. Kami meminta KPU mencoret nama Pieter dari daftar caleg," teriak pendemo dalam orasinya, Selasa (25/3/2014).
Massa menganggap Pieter sudah membohongi masyarakat. Dengan mencantumkan kalimat Basmallah di alat peraganya.
"Padahal Pieter adalah Ketua Komisi III DPR RI. Ini sangat disesalkan, kejadian ini diulang kembali oleh Pieter," ucap Korlap aksi Muhlis Ali.
Muhlis dalam orasinya, menegaskan jika massa tak memiliki maksud anti Partai Demokrat. Namun, protes ini ditujukan karena kekecewaan massa atas perbuatan Pieter yang sudah menistakan umat Islam.
Massa juga kecewa Pieter duduk sebagai pimpinan komisi hukum di DPR RI justru melakukan sikap yang mencederai umat beragama lain.
"Kami tidak benci Partai Demokrat maupun Pak SBY. Tapi kami kecewa dengan Pieter sudah menodai agama Islam," tegas Muhlis.
Di sela-sela aksi massa membakar alat peraga milik Pieter yang mencantumkan kalimat Basmallah. "Ayo bakar pembohong ini," teriak massa.
Ratusan aparat kepolisian mengawal ketat jalannya aksi. Banyaknya massa menutup akses Jalan Panji, yang juga berdekatan dengan kantor KPU dan DPRD Kabupaten Malang berada.
Muhlis mengaku, pihaknya juga meminta KPU dan Bawaslu pusat menindaklanjuti tuntutan massa ini. "Besok kita demo ke Jakarta, dan melaporkan Pieter kepada Badan Kehormatan DPR RI," akunya.
Dari pantauan detikcom di beberapa tempat, memang banyak alat peraga yang dikeluhkan massa terpasang. Sejumlah perwakilan pendemo diizinkan bertemu langsung dengan Komisioner KPU Kabupaten Malang untuk menyampaikan tuntutannya.
Hingga pukul 11.30 WIB, pertemuan tengah berjalan. Sementara massa datang membawa sekitar 30 truk bertahan di Jalan Panji dengan terus menggelar orasi bergantian.
Pieter yang kini menjabat Ketua Komisi III DPR RI. Kembali maju sebagai caleg dari Dapil V Malang Raya (Kota Batu, Kota Malang dan Kabupaten Malang-red).
(fat/fat)