Roy dan rombongan makan rawon setan pukul 11.30 WIB. "Kebetulan saya yang melayani rombongan pak menteri, jumlahnya sekitar 14 orang. Mungkin staf pak menteri lupa. Saya gak berani nagih," kata salah satu pegawai rumah makan bernama Sumari saat dihubungi detikcom, Minggu (23/3/2014).
Sumari mengatakan jika total tagihan yang seharusnya dibayar adalah Rp 872.500. "Rombongan tadi menggunakan dua mobil besar dan satu mobil polisi untuk ngawal," ujar Sumari.
Dari informasi yang dihimpun, persoalan itu sudah beres. Setelah menerima laporan lupa bayar tersebut, staf Roy langsung membereskan tagihannya dan meminta maaf.
Roy sendiri diajak makan rawon setan di Jalan Embong Malang oleh staf Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Surabaya, Minggu pukul 11.00 WIB. Setelah bersantap, Roy dan rombongan segera meninggalkan warung. Entah karena salah paham atau lupa, tagihan makanan tersebut belum terbayar.
Ketika dikonfirmasi mengenai hal ini, Roy Suryo membenarkan adanya peristiwa tersebut. Menurutnya, hal tersebut terjadi karena kesalahan protokol Dispora Surabaya.
"Sebenarnya tidak logis itu, sebuah kesalahan protokol lokal daerah yang mentraktir saya di sebuah warung rawon. Tetapi mereka mungkin "terkesima" dan "terlupa' tidak menagih. Namun saya tetap meminta maaf atas kesalahan tersebut," ujar Roy ketika dikonfirmasi detikcom.
(iwd/fjr)