Risma awalnya menanyai Endang yang sehari-hari bekerja sebagai pembantu. "Apa kamu nggak bisa kerja lainnya, selain jadi pembantu?" tanya Risma, Selasa (4/3/2014).
Endang menjawab, dirinya punya ketrampilan menjahit. Ibu dengan satu anak ini meyakinkan Risma, bahwa dirinya mampu memproduksi souvenir.
Risma pun terlihat tertarik. Risma kemudian mencari-cari ajudannya, Fahmi. "Fahmi, kamu data ibu ini. Aku mau kasih mesin jahit," tutur Risma.
Sontak, Endang pun sumringah. Air mata berlinang sembari Endang mencium tangan Risma. "Lapo nangis (kenapa menangis)," tanya Risma lagi.
Sambil sesenggukan, Endang mengucapkan terimakasih kepada walikota yang telah berhasil menyabet puluhan penghargaan ini. Endang berulang kali menciumi tangan Risma.
Tak berhenti di situ, Endang yang masih mengontrak di sebuah rumah di kawasan Jojoran gang 3 ini juga ditawari Risma tinggal di rumah susun milik pemerintah kota.
"Kamu mau tah, tinggal di rusunku, 1 bulan Rp 50 ribu," tambah Risma.
Endah menyanggupi. Endah terlihat begitu bahagia hingga tak percaya dirinya mendapat bantuan bertubi-tubi dari Risma.
Risma juga memberi beberapa lembar uang ratusan ribu rupiah kepada Endang. Uang ini dimaksudkan supaya Endang mampu membayar iuran pendaftaran KTP dan SKM.
"Ini uang untuk mengurus KTP dan SKM," pungkas Risma.
(bdh/bdh)