20 Kg TNT di Rumah Sukron Diduga dari Nadzir 'Si Raja Bondet'

20 Kg TNT di Rumah Sukron Diduga dari Nadzir 'Si Raja Bondet'

- detikNews
Senin, 03 Mar 2014 17:19 WIB
File: detikcom
Pasuruan - Polisi mengamankan Hasyim (72), penyuplai Trinitrotoluena (TNT) kepada Sukron (29), pemilik rumah di Perum Bugul Permai C8-4 RT 3 RW 5 Kelurahan/Kecamatan Bugulkidul Kota Pasuruan yang meledak, Rabu (12/2) lalu. Akibat ledakan itu, Sukron dan Adi Suyitno (33) tewas mengenaskan.

Hasyim dinyatakan sebagai DPO pasca ledakan di rumah Sukron. Hasyim sebelumnya melarikan diri ke Sulawesi sebelum akhirya menyerahkan diri ke polisi. Penetapan DPO itu setelah dalam penggeledahan di rumahnya ditemukan black powder dan timbangan.

"Sukron mendapat TNT dari Hasyim. Ia sebelumnya ditetapkan sebagai DPO, namun menyerahkan diri," kata Kasat Reskrim Polres Pasuruan Kota AKP Bambang Sugeng, Senin (3/3/2014).

Dalam pemeriksaan, diketahui bahwa Hasyim merupakan ayah Ahmad Nadzir, aktor utama ledakan bom ikan di Perumahan Anggrek Kota Pasuruan yang menewaskan 3 orang 11 Agustus lalu. Nadzir dikenal pengusaha bom ikan dalam skala besar yang pernah menjalani hukuman penjara. Saat ini, Nadzir tinggal di Sulawesi.

Kuat dugaan bahwa Hasyim mendapat kiriman TNT dari Nadzir untuk disalurkan ke sejumlah pembuat bom ikan di Pasuruan. Dugaan itu juga diperkuat fakta bahwa Sukron sudah berbisnis bom ikan bersama Nadzir sejak 2007.

Menurut Bambang, Sukron merupakan spesialis pembuat detonator bom ikan. Detonator buatannya dikirim ke Sulawesi. Disinyalir, Nadzir sengaja meminta Sukron membuatkan detonator untuk dijual di Sulawesi. Untuk itu, Nadzir mengirimkan TNT melalui ayahnya, Hasyim.

"Jadi Sukron ini pengrajin detonator. Deton-deton buatannya dikirim ke Sulawesi. Kami belum mengetahui apakah dikirim kepada Nadzir atau tidak," jelas Bambang.

Bambang menjelaskan, bahan-bahan detonator yang dibuat oleh Sukron terdiri dari TNT, black powder, NaN3 (sodium azide) dan kapas. Bahan-bahan tersebut dimasukkan ke dalam cassing yang terbuat dari alumunium. Kecuali TNT, bahan-bahan tersebut sangat mudah didapatkan di pasaran. Sehingga Sukron harus mendatangkan TNT dari Nadzir melalui Hasyim.

"Detonator buatan Sukron ini khusus untuk bom ikan yang digunakan untuk mencari ikan di perairan dalam, karena radiusnya bisa mencapai 50 meter. Kalau bom ikan yang digunakan di sini (Laut Jawa) itu bom ikan biasa yang radiusnya hanya 5 meter," terang Bambang.

Untuk diketahui, pasca ledakan hebat polisi mengamankan TNT seberat 20 kg di rumah Sukron. Selain itu juga diamankan 1 sak potasium chlorate seberat 30 kg, 1 sak calcium seberat 10 kg, 1 kemasan plastik black powder seberat 1 kg dan 2 kemasan plastik berisi NaCl seberat 1 kg serta 3 bungkus potasium nitrat.

"Padahal hanya butuh sedikit saja TNT untuk satu detonator," pungkas Bambang.

(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.