Belum diketahui penyebab ambruknya dinding gedung arena bulu tangkis in door di Bendungan Selorejo, Desa Mulyorejo, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang, yang menimpa pengungsi.
Lokasi itu sebenarnya hanya dipakai untuk transit pengungsi yang berasal dari berbagai dusun di Desa Sambirejo, Pandasari, Kecamatan Ngantang. Saat kejadian, di dalam terdapat sekitar 100 orang pengungsi.
Namun di dekat dinding yang ambruk itu terdapat 20 orang. Akibat kejadian itu, 3 perempuan dan 2 laki-laki yang semuanya berasal dari Dusun Munjung Desa Sambirejo terluka.
Korban terparah dialami Ngatini (35). Kepalanya bocor dan keningnya terluka sehingga harus dirujuk ke RS Paru Kota Batu yang berjarak 4 Kilometer.
Sementara Mbah Sutro (75) yang menderita bocor di kepalanya langsung ditangani tim medis dari Dinas Kesehatan Pemkab Malang yang berada di Kecamatan Pujon.
"Kebrukan tembok mas," kata Mbah Sutro saat ditemui wartawan.
Sedangkan 3 korban lainnya hanya menderita luka ringan dan sudah ditangani medis.
Parno, perangkat Desa Pandansari mengaku bahwa lokasi pengungsian yang ambruk itu hanyalah untuk transit. Dan dia tak menyangka akan terjadi kejadian tersebut.
"Semeentara lima orang yang luka. Yang di dekat tembok ambruk itu ada duapuluhan orang," kata Parno saat ditemui Kantor Kecamatan Pujon.
(gik/gik)