Sejumlah ormas seperti Ikamra, Laskar Akabil, Laskar Sakera, GRS, APKLI plus ratusan Pedagang Kaki Lima (PKL) dan ibu-ibu kelompok Fatayat mendatangi Balai Kota Surabaya untuk menemui Risma.
"Ini ada apa, saya mohon maaf. Dari mana tahu soal kemunduran ini?" ujar Risma di Balai Kota, Rabu (12/2/2014).
Satu per satu kelompok ormas menyampaikan dukungannya ke Risma. Mereka selama ini memantau pemberitaan-pemberitaan yang menyudutkan Risma, termasuk isu Risma mengundurkan diri.
Ketua LSM Gerakan Rakyat Surabaya (GRS), Mat Mochtar menyatakan bahwa sosok Risma merupakan aset PDIP dan bangsa yang wajib didukung dan dipertahankan.
"Risma mampu meraih penghargaan tingkat nasional dan internasional, keberhasilannya konkret," kata Mat Mochtar.
Sekjen Ikatan Masyarakat Madura (Ikamra) H Adros Ridwan bahkan mengaku siap menggelar aksi kisruh di seluruh wilayah Surabaya bila suatu ketika nanti Risma benar mengundurkan diri.
"Jika ada pihak yang menzalimi dan berakhir dengan mundurnya Bu Risma, kami akan melakukan aksi bakar-bakaran di seluruh wilayah Kota Surabaya," ujar H Adros.
Begitu pula dengan kelompok PKL dan ibu-ibu. Mereka mengaku akan memepertahankan Risma sebagai Wali Kota Surabaya. Mereka merasa telah mendapat perlindungan dan perlakuan yang layak dari kebijakan Risma selama ini.
Meski mendapat banyak dukungan dari ormas-ormas, Risma tak setuju bila ada ancaman aksi kisruh.
"Saya akan kembali bekerja. Tidak boleh ada bakar-bakaran, semua tertib," tutur Risma.
Risma tak ingin warganya ikut pusing memikirkan isu-isu dirinya akan mengundurkan diri. Risma ingin warga Surabaya ikut menciptakan suasana kondusif.
"Terimakasih supportnya, saya masih harus berjuang," pungkas Risma yang kemudian menyalami kelompok ormas yang mendatangi lantai 2 Balai Kota.
(nrm/rmd)