Selain pagar depan ambruk, peralatan laboratorium komputer sebuah SMP di Kecamatan Bungatan juga rusak. Bahkan, di antaranya hingga kini masih dalam kondisi terendam banjir.
Pantauan detikcom, ada dua sekolah di Kecamatan Kendit yang kondisinya masih terendam banjir, yakni SDN 5 Kendit dan SMKN 1 Kendit. Genangan air akibat luapan dari sungai masih cukup tinggi, mencapai 80 cm.
"Kalau hujan lagi nanti ya banjir lagi. Hampir setiap tahun kebanjiran, tapi sekarang ini yang cukup parah," tandas Vivi, warga sekitar SDN 5 Kendit.
Kepala Dinas Pendidikan Situbondo, Fathor Rahman mengatakan, sesuai laporan yang masuk ada 10 sekolah di Situbondo yang terkena dampak banjir. Rinciannya, sebanyak 6 lembaga setingkat SD, 2 SMP, dan 2 SMA. Bahkan, di antaranya mengalami kerusakan akibat terkena banjir.
"SMPN Mlandingan peralatan laboratorium komputernya banyak rusak. Pagar di depan juga ambruk. Demikian juga SMPN Bungatan dan SMKN 1 Kendit," kata Fathor Rahman kepada detikcom.
Selain menyusun langkah agar banjir tak terulang, pihak Dinas Pendidikan Situbondo juga berharap banjir tidak mengganggu kegiatan belajar - mengajar. Karena itu, sekolah yang ruang kelasnya ada yang tidak kebanjiran bisa melangsungkan kegiatan belajar - mengajarnya di kelas tersebut.
"Tapi kalau semua kelasnya kebanjiran, maka akan dialihkan dengan sekolah lain yang terdekat sampai air banjirnya surut. Kelasnya bisa bergantian," pungkas Fathor Rahman.
(bdh/bdh)