.webp)
Proses pemakaman diiringi isak tangis keluarga almarhum. Tampak ibu kandung, istri dan beberapa anggota keluarga lainnya, tak kuasa membendung kesedihan dihadapan peti jenazah Widhi yang sudah dimasukkan dalam mobil ambulan.
Pantauan detikcom di rumah duka, ratusan petakziah yang juga keluarga, kerabat serta tetangga berdatangan di rumah duka yang juga rumah orang tua Widhi.
Sebelum proses pemakaman dimulai, keluarga dan para petakziah menggelar tahlil di rumah duka. Setelah itu, jenazah Widhi dishalati di Masjid Al Ichlas yang berjarak sekitar 20 meter dari rumah duka.
"Kita bacakan tahlil terlebih dahulu mas biar arwah almarhum mendapat ketenangan di alam kubur," kata Sumardi, saudara Widhi yang juga Kepala Dusun setempat kepada detikcom.
Sebelumnya, jenazah Widhi tiba di rumah duka di orang tua Widhi, Jumat (24/1/2014) sekitar pukul 00.30 WIB. Jenazah tiba dari Jakarta, langsung disemayamkan di rumah duka Perumahan Graha Padma rumah pribadi Widhi, Kamis (23/1/2014) sekitar pukul 23.30 WIB.
"Semalam jenazah disemayamkan di rumah pribadi Widhi untuk dishalati dan didoakan," kata Sumardi.
Diberitakan sebelumnya, pesawat jenis Pilatus Single Enging dengan nomor register PK-IWT milik PT Intan Angkasa Air Service, jatuh dan terbakar di Kota Tual, Maluku, Minggu (19/1/2014). Akibat kecelakaan itu, penumpang pesawat yang berjumlah empat orang, dilaporkan tewas.
Salah seorang korban tewas pesawat naas adalah Widhi Kurniawan (38), warga Jombang. Kapten Widhi pernah menjalani pendidikan di JFS (Juanda Flying School) Surabaya dan sekolah penerbangan di Texas, Amerika Serikat.
Selain Widhi, korban tewas pesawat naas adalah teknisi Arif Budiarto (39) dan Evie Sufiani, serta pegawai Dinas Perhubungan Kabupaten Nduuga, Wamena, Fransiskus Jeffri Tuyu. Sebelum dibawa ke Jakarta, keempat jenazah korban sempat disemayamkan di RSUD Karel Sadsuitubun Langgur.
(fat/fat)
