Widhi menjadi salah seorang korban tewas setelah pesawat yang diterbangkan jatuh dan terbakar.
Menurut Yudhi Triwidodo, adik kandung Widhi, pagi ini perwakilan keluarga akan berangkat dari rumah duka di Jombang, Jawa Timur menuju RS Polri Pusat Kramat Jati, Jakarta Timur. Perwakilan keluarga terdiri dari Sukeni (60), ibu korban, Yudhi Triwidodo (31), adik kandung korban, Sumardi (59), paman korban, serta Bagas (9), anak pertama korban.
"Kami diminta PT Intan Angkasa Air Service (perusahaan tempat Widhi bekerja) untuk datang RS Polri Kramat Jati membantu indentifikasi jenazah kakak saya," kata Yudhi kepada detikcom.
Yudhi menambahkan, PT Intan Angkasa Air Service, perusahaan penerbangan swasta asal Bekasi itu, telah menerbangkan keempat jenazah korban tewas dari Maluku ke Jakarta, Selasa (21/1/2014). Keempat jenazah diperkirakan sampai di RS Polri Pusat Kramat Jati, Jakarta, Rabu (22/1/2014) sekitar pukul 09.00 WIB.
"Awalnya, perwakilan keluarga disuruh terbang ke Maluku, namun kemarin kami dikabari lagi oleh perusahaan kakak saya kalau identifikasi oleh keluarga dilakukan di Jakarta," imbuhnya.
Pihak PT Intan Angkasa Air Service, kepolisian dan KNKT (Komisisi Nasional Keselamatan Transportasi), meminta perwakilan keluarga Widhi untuk mengenali jenazahnya di RS Polri Pusat Kramat Jati. Selain itu, kehadiran keluarga Widhi dibutuhkan apabila jenazah sulit dikenali sehingga membutuhkan tes DNA.
Diberitakan sebelumnya, pesawat jenis Pilatus Single Enging dengan nomor register PK-IWT milik PT Intan Angkasa Air Service, jatuh dan terbakar di Kota Tual, Maluku, Minggu (19/1/2014). Akibat kecelakaan itu, penumpang pesawat yang berjumlah empat orang, dilaporkan tewas.
Salah seorang korban tewas pesawat naas tersebut adalah Widhi Kurniawan (38), warga Dusun Beluk, Desa Jombok, Kecamatan Kesamben, Jombang. Jenazah Pilot jebolan JFS (Juanda Flying School) Surabaya dan sekolah penerbangan di Texas, Amerika Serikat itu, akan dimakamkan di kampung halamannya.
Selain Widhi, korban tewas pesawat naas tersebut adalah teknisi Arif Budiarto (39) dan Evie Sufiani, serta pegawai Dinas Perhubungan Kabupaten Nduuga, Wamena, Fransiskus Jeffri Tuyu. Sebelum dibawa ke Jakarta, keempat jenazah korban sempat disemayamkan di RSUD Karel Sadsuitubun Langgur.
(fat/fat)