Banyuwangi yang kini sedang menggenjot penerapan ekowisata bukanlah tanpa alasan. Bupati Anas saat ditemui detikcom menjelaskan, konsep ekowisata dianggap sebagai win-win solution tourism.
Menurut Anas, perpaduan lengkap antara dataran tinggi, pantai, dan kawasan hutan dengan kekayaan flora fauna merupakan potensi yang tak ternilai. Belum lagi potensi budaya masyarakat Using dan kawasan pesisir yang sangat luar biasa. Kesenian gandrung, seblang, hingga kebo-keboan memperkaya khazanah kebudayaan lokal Banyuwangi.
"Bisa dikatakan, Banyuwangi punya segala yang dibutuhkan untuk ekowisata. Sembari berbenah, pemasaran ekowisata Banyuwangi pelan tapi pasti terus ditingkatkan. Hasilnya mulai terasa, banyak wisatawan yang berkunjung, ekonomi masyarakat pun meningkat lantaran kenaikan permintaan suvenir, makanan, serta sarana penunjang lainnya," kata Anas di Banyuwangi, Senin (13/1/2014).
Meski begitu, pihaknya tidak lantas berdiam diri. Upaya lain terus dilakukan. Salah satu upaya yang dilakukan dengan mengundang blogger untuk bisa menceritakan potensi Banyuwangi.
"Teman-teman blogger juga bisa menyuguhkan informasi tentang Banyuwangi dengan versi mereka," kata Bupati Anas
Komunitasi blogger yang mendapat kesempatan keliling Banyuwangi adalah d'Blogger Surabaya. Dua hari (11-12 Januari 2014) mereka menjelajahi tempat wisata dan pusat adat.
Hari pertama dimulai dari sentra kerajinan sayangan dan Resort Margo Utomo 2. Kedua lokasi itu berada di Desa Kalibaru Wetan, Kecamatan Kalibaru. Dilanjutkan mengubek keunikan 'bunker' guest house Pendopo Sabha Swagata Blambangan yang juga merupakan rumah dinas bupati.
Selepas itu, para blogger mengunjungi Desa Adat Using Kemiren yang saat ini menjadi sentra produksi Kopai (pelafalan kopi dalam bahasa Using) Using dan Sanggar Genjah Arum. Dan perjalanan hari pertama ditutup dengan mengunjungi Gedung Pamer sentra kerajinan Banyuwangi di pusat kota Jl. Ahmad Yani.
Perjalanan hari kedua sedikit menantang. Pantai Boom menjadi lokasi pertama untuk membidik terbitnya fajar kali pertama Pulau Jawa. Dilanjutkan plesir menyaksikan keindahan surga tersembunyi yang berada di Desa Sarongan Kecamatan Pesanggaran, yakni Teluk Ijo, Teluk Damai dan Pantai Rajegwesi.
Setelah itu, para blogger melanjutkan perjalanan selama 1 jam menuju Pulau Merah. Pantai yang masih di kawasan Kecamatan Pesanggaran ini dikenal dengan keindahan matahari terbenam yang memukau. Namun sayang, cuaca saat itu tidak mendukung sehingga perburuan melihat 'Dragon Sunset' terpaksa dipendam.
Sebelum bertolak ke Surabaya, para blogger memungkasi plesirnya di Conato Cafe yang berada di pusat kota Kecamatan Genteng yang berjarak 45 km dari Banyuwangi.
(gik/fat)