Ratusan Ekor Itik di Jombang Mati Mendadak

Ratusan Ekor Itik di Jombang Mati Mendadak

- detikNews
Jumat, 10 Jan 2014 12:26 WIB
Foto: Enggran Eko Budianto
Jombang - Rata-rata 200 ekor itik umur 15 hari mati mendadak tiap hari. Itu terjadi di sebuah peternakan milik Adi Sutrisno, warga Desa Alang-Alang Caruban Kecamatan Jogoroto, Jombang.

Adi menduga penyebab kematian ratusan itik miliknya, akibat serangan virus Flu Burung (Avian Influenza). Adi terlihat mengambil satu per satu itik yang mati mendadak, saat ditemui di kandang peternakan itik miliknya, Jumat (10/1/2014).

Peternak yang sudah puluhan tahun menggeluti usaha ternak itik pedaging ini, resah lantaran kematian itiknya yang semakin hari terus bertambah.

"Ini yang mati umurnya 15 hari. Matinya seperti kena Flu Burung, di atas paruhnya ada lendir. Gejalanya ada pilek-pilek dan kejang-kejang langsung mati," jelas Adi kepada detikcom, Jumat (10/1/2014).

Menurut Adi, dalam kandang ternak miliknya yang luasnya sekitar 1.440 meter persegi, bulan Desember lalu diisi dengan 4.500 anakan itik. Untuk mencegah penyakit ternak, sejak umur satu hari dirinya sudah menyemprotkan cairan disinfektan terhadap kandang ternak miliknya. Namun menginjak umur 15 hari, ratusan itik miliknya tetap mati.

"Dari 4.500 ekor pada pertengahan Desember lalu, kini sisa sekitar 3.000-an. Jadi yang mati sekitar 1.500-an," imbuh Adi.

Adi merinci kerugian yang telah dialaminya. Setiap ekor itik anakan dia beli seharga Rp 3.000. Dalam waktu kurang dari satu bulan, total itik yang mati telah mencapai 1.500 ekor. Dengan demikian, kerugian yang harus dia tanggung senilai Rp 4,5 juta. Angka tersebut belum termasuk pakan, vitamin serta biaya perawatannya.

Terkait masalah ini, Adi mengaku belum melapor ke instansi terkait. Namun Adi berharap, kematian ternaknya bisa dicegah untuk meminimalisir kerugian yang dialaminya.

"Kalu bisa Dinas Peternakan segera membantu, biar tidak semakin banyak yang mati. Saya juga takut matinya karena Flu Burung, nanti menular ke manusia," ungkap Adi.

Sementara itu, ratusan itik yang mati mendadak tersebut, dikumpulkan Adi menjadi satu dan dikubur di belakang kandang ternaknya. Hal itu untuk mencegah penularan ke ternaknya yang lain.

(fat/fat)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.