Polisi: Singa Michael Mati Mirip Manusia Gantung Diri

Surabaya - Polisi memang masih belum bisa menyimpulkan kasus kematian Michael, singa koleksi Kebun Binatang Surabaya (KBS). Namun polisi mencurigai adanya dugaan Michael sengaja dibunuh.

"Masih kami evaluasi karena kami tidak bisa menganalisa secara baik dan maksimal bagaimana seling (tali kawat) itu melilit leher singa. Saat olah TKP, kondisi kandang sudah tidak utuh," kata Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Farman saat dihubungi detikcom, Kamis (9/1/2014).

Farman mengungkapkan, dari hasil autopsi dokter KBS, matinya singan jantan itu karena kehabisan oksigen. "Kalau mengacu pada kasus yang pernah kami tangani, itu seperti manusia yang tewas karena gantung diri. Ciri-ciri orang gantung diri adalah salah satunya lidahnya menjulur dan itu sama," ungkap dia.

Selain itu, kata Farman, pihaknya juga menganalisa kemungkinan lain yakni mengukur antara panjang singa dengan ketinggian pintu kandang. "Jika dianalisa, panjang singa hampir 3 meter, tinggi dari pintu dan posisi seling singa berdiri mungkin bisa diraih oleh singa. Tapi bagaimana sampai terlilit, itu yang tidak bisa dianalisa karena kondisi TKP sudah bersih saat olah TKP," lanjut Farman.

Farman juga mengaku, kemungkinan dibunuh juga sangat memungkinkan. Namun tidak bisa dilakukan satu orang, karena berat singa sekitar 300 kg. "Kalau dibunuh tidak mungkin dalam keadaan normal dan pasti lebih dari satu orang. Sekarang, kami sedang ajukan ke patologi Unair untuk memeriksa apakah di dalam organnya ada kandungan racun lain termasuk bius atau apa," ungkap dia.

Hingga kini, sudah 7 orang saksi menjalani pemeriksaan petugas termasuk keeper singa. Ketika ditanya lebih lanjut adanya instruksi pembersihan lokasi dan segera diautopsi? "Prosedurnya memang seperti itu. Tapi kalau terbukti dibunuh akan kami jerat Undang undang tentang Konservasi nomor 5 tahun 1990," pungkasnya.
(ze/iwd)