Dari data yang dirilis BPS Jatim, penduduk miskin di perkotaan pada September 2013 sebesar 33,34 persen dari total penduduk miskin di Jatim, atau sebesar 1.622,03 ribu jiwa.
Dan selama satu semester, periode Maret-September 2013 kenaikan presentase penduduk miskin di perdesaan (0,08 poin persen) lebih kecil daripada di perkotaan (0,003 persen).
Kepala BPS Jawa Timur Sairi Hazbullah mengatakan, kontribusi garis kemiskinan makanan terhadap garis kemiskinan sebesar 73,67 persen. Kenaikan garis kemiskinan di perdesaan lebih tinggi daripada di perkotaan. Garis kemiskinan meningkat sebesar 7,49 persen untuk perdesaar dan 5,07 persen untuk wilayah perkotaan.
"Berdasarkan komoditas makanan, ada 5 komoditas yangs ecara persentase memberikan kontribusi yang cukup besar pada garis kemiskinan makanan," kata Sairi, Senin (6/1/2014).
Lima komoditas itu adalah beras, rokok filter, gula pasir, tempe dan tahu. Komposisi tersebut terjadi pada semua wilayah baik di perdesaan maupun perkotaan.
(nrm/fat)