"Kami memastikan KM Irama Nusantara tenggelam setelah 3 ABK nya ditemukan terapung di tengah laut," kata Chris P Wanda saat dihubungi detikcom, Senin (6/1/2013).
Kepala Syahbandar Kelas Utama Pelabuhan Tanjung Perak itu mengatakan, 3 ABK itu adalah Dwi Nurcahyo, Eriyanto, dan Wahyu Subekti. Dwi Nurcahyo dan Eriyanto ditemukan selamat sementara Wahyu Subekti ditemukan sudah menjadi mayat.
"Para ABK itu ditemukan Jumat (3/1/2014) pukul 14.00 WIB oleh para nelayan dan anggota TNI AL di perairan Mamuju 13 mil dari daratan," ujar Chris.
Chris menambahkan, KM Irama Nusantara diduga tenggelam di sekitar segitiga Masalembu. Kapal kargo itu tenggelam setelah dihantam badai. KM Irama Nusantara berangkat dari Pelabuhan Tanjung Perak pada Senin (23/12/2013) pukul 02.00 WIB tujuan Sampit, Kalteng
"Kontak terakhir dengan KM Irama Nusantara pada Senin (23/12/2013) pukul 06.00 WIB. Saat itu kapal pada posisi antara Pulau Bawean dan Tanjung Selatan dengan haluan Pulau Keramean," lanjut Chris.
Untuk KM Alken Persada, kata Chris, diduga juga tenggelam karena badai. Namun bangkai kapal dan ABK nya belum diketemukan. Satu-satunya yang diketemukan dari KM ALken Persada adalah sebuah tas milik awaknya.
"Ditemukan tas atas nama Sukaryono, mualim II KM Alken Persada. Di dalamnya ada HP, KTP, ijazah, dan dokumen kapal," lanjut pria asal Papua tersebut.
KM Alken Persada, kata Chris, berangkat dari Pelabuhan Tanjung Perak pada Minggu (22/12/2013) pukul 00.16 WIB tujuan Sampit, Kalteng. Kontak terakhir dengan KM Alken Persada terjadi pada Selasa (24/12/2013).
Saat itu KM Alken Persada mengontak tug boat (TB) IBC yang berlayar dari Marunda ke Samarinda. KM Alken Persada meminta bantuan karena kapalnya miring 15 derajat karena kemasukan air.
Tetapi TB IBC tidak bisa membantu karena selain jaraknya yang terpaut jauh (19 mil), gelombang juga tidak bersahabat. Saat itu gelombang mencapai ketinggian 4-7 meter.
Baik KM Alken Persada dan KM Irada Nusantara merupakan milik PT Sumber Kalimas Agung. Perusahaan pelayaran itu juga dilapori tentang kondisi oleh awak kedua kapal tersebut. PT Sumber Kalimas meneruskan laporan itu ke syahbandar Tanjung Perak.
"Laporan itu kami teruskan ke Basarnas Surabaya yang kemudian meneruskannya ke Basarnas Banjarmasin agar dilakukan penyisiran dan pencarian," tandas Chris.
(iwd/iwd)