Tim SAR yang berjumlah sekitar 20 personel melakukan penyisiran di lokasi jatuhnya korban di jembatan Kali Ngrame, Kecamatan Pungging, Mojokerto. Dengan menggunakan satu unit perahu karet, tim SAR hingga kini belum menemukan jasad korban.
"Kami bagi tim menyisir di darat dan di air. Yang di darat menyisir sepanjang tepi sungai, yang di air menyisir dengan perahu karet," jelas Asnawi Suroso, Koordinator Basarnas Surabaya kepada detikcom, Minggu (5/1/2014).
Menurut Asnawi, diduga jasad korban saat ini telah jauh terseret arus sungai. Oleh sebab itu, tim SAR memindahkan lokasi pencarian ke sekitar Jembatan Tanjangrono, Kecamatan Ngoro, Mojokerto. Sementara hasil yang sama juga diterima tim SAR karena jasad korban belum bisa ditemukan.
Sementara itu, terkait penyebab jatuhnya korban dari motornya, polisi menduga karena korban saat berkendara dalam kondisi mengantuk. "Dari pemeriksaan saksi-saksi, diduga korban mengantuk saat mengendarai motor," ungkap Kanit Laka Sat Lantas Polres Mojokerto Iptu Sariyanto.
Diberitakan sebelumnya, Yohanes Centiano (16), siswa kelas XI SMK Perkapalan Buduran yang tinggal di Desa Jambangan, Kecamatan Candi, Kabupaten Sidoarjo terjatuh dari sepeda motor yang dikendarainya di Jembatan Ngrame, Kecamatan Pungging, Mojokerto, Sabtu (4/1/2014).
Yohanes yang mengendari sepeda motor merek Jialing dengan nopol W 5843 RF tiba-tiba menabrak trotoar jembatan Ngrame dan terjatuh ke sungai. Saat itu korban bersama dua orang temannya, Zaki Pratama (16) dan Agustin (17) hendak berwisata ke kawasan Pacet, Mojokerto.
(bdh/bdh)